会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Mereka yang Tak Kenal Lelah Perjuangkan Vaksinasi di Indonesia!

Mereka yang Tak Kenal Lelah Perjuangkan Vaksinasi di Indonesia

时间:2025-06-02 15:41:12 来源:quickq官网下载app 作者:热点 阅读:593次
Warta Ekonomi,quickq下载app Jakarta -

Dalam perang melawan pandemi COVID-19, Indonesia tengah berjuang untuk memproduksi vaksin COVID-19 secara mandiri. Salah satu jasa yang tidak boleh kita lupakan adalah jasa-jasa para pahlawan kesehatan, karena tidak mengenal kata lelah untuk menyehatkan bangsa, lebih-lebih di masa pandemi seperti ini.

Tidak hanya kepada tenaga kesehatan yang berada di garis depan, namun juga yang bekerja di laboratorium dan mereka yang tengah berjuang melawan penyakit lain selain COVID-19.

Mereka yang Tak Kenal Lelah Perjuangkan Vaksinasi di Indonesia

Mereka yang Tak Kenal Lelah Perjuangkan Vaksinasi di Indonesia

 Baca Juga: Satgas Covid-19 Sebut Petugas Dihalangi saat Tracing di Petamburan

Mereka yang Tak Kenal Lelah Perjuangkan Vaksinasi di Indonesia

Dalam memperingati Hari Pahlawan Nasional, 10 November 2020, Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), dalam acara Dialog Produktif  dengan tema Berjuang Tanpa Lelah Menyiapkan Vaksin, menghadirkan dua tokoh kesehatan. Kisah dua tokoh ini mampu menggambarkan bagaimana mereka memperjuangkan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

Mereka yang Tak Kenal Lelah Perjuangkan Vaksinasi di Indonesia

Mereka adalah Prof. Sri Rezeki Hadinegoro, Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Prof. Kusnandi Rusmil, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 dari Universitas Padjadjaran (Unpad).

Sri Rezeki memiliki kisah yang panjang dalam memperjuangkan imunisasi di Indonesia. Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak, Universitas Indonesia ini mulai terdorong untuk memperjuangkan kesehatan anak Indonesia saat ditugaskan ke pelosok Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, selepas menyelesaikan pendidikan dokter pada 1972.

Bagi Sri Rezeki bidang ini adalah ilmu tersulit dalam kedokteran. Pasalnya bayi dan anak-anak yang masih terkendala komunikasi, membuat dokter punya tantangan tersendiri dalam memberikan diagnosis.

Pada periode tersebut, Sri Rezeki menyadari bahwa permasalahan kesehatan anak-anak Indonesia cukup besar. Kesadaran ini semakin terpupuk setelah Sri Rezeki pindah tugas ke Jakarta dan merintis program karang balita, yang kemudian bertransformasi menjadi Pos Pelayanan Keluarga Berencana - Kesehatan Terpadu (Posyandu).

Seiring berjalannya waktu, Sri Rezeki kemudian bertugas di RS Cipto Mangunkusumo dan semakin banyak bergelut dengan penyakit infeksi pada anak-anak. Gagasannya agar imunisasi perlu dilakukan lebih massif, membuatnya terus berjuang hingga menjadi Ketua Satgas Imunisasi dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan menjadi Ketua ITAGI sampai saat ini.

Bagi Sri Rezeki, imunisasi merupakan standar kesejahteraan sebuah negara. Menurutnya, cakupan imunisasi yang luas memberi gambaran tentang kemajuan ekonomi dan sosial suatu negara.

"Jadi kalau mau melihat standar sejahteranya negara, itu termasuk imunisasi," katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/11).

Halaman Berikutnya

Halaman:

  • 1
  • 2

(责任编辑:焦点)

相关内容
  • Survei: Mayoritas Wisatawan RI Incar Libur Lebaran di Luar Negeri
  • FOTO: Antrean Mengular Demi Kolak Viral Bu Gendut Mangga Besar
  • Harga Naik Gegara Hype, Bitcoin Dinilai Masih Tak Lebih dari Skema Ponzi
  • Benarkah Saat Buka Puasa Adalah Waktu Terbaik untuk Berdoa?
  • Emil Dicecar Pertanyaan Begini Sama Penyidik
  • Kejagung Siap Hadapi Praperadilan Tersangka Kasus Korupsi BTS Kominfo Johnny G Plate
  • 5 Jenis Pisang untuk Kolak Enak dan Manis
  • 学电影去哪个国家留学比较好?
推荐内容
  • KPK Akan Masukkan Sjamsul dan Istri dalam Daftar Buronan
  • Trump Ditekan Terapkan Sanksi ke Rusia, Ada Opsi Pasang Tarif 500%
  • Prahara UMP DKI Jakarta: di Angka Berapa Upah Buruh Berlabuh?
  • 悉尼大学艺术硕士申请条件详解
  • Hasto Sebut Prabowo Unggul Karena Emosi dan Intimidasi, TKN: Pihak Mereka yang Sedang Emosi
  • Makelar Kasus yang Diduga Peras Buronan WN Kanada di Bali Diamankan