September 2017, Ekspor Jabar Turun 9,77 persen
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat mencatat nilai ekspor Jawa Barat selama September 2017 mencapai USD2,51 miliar atau mengalami penurunan sebesar 9,77 persen dibanding Agustus 2017 yang mencapai USD2,78 miliar.?Kepala BPS Jabar, Dody Herlando mengatakan penurunan utamanya disebabkan oleh ekspor non?
migas yang berkontribusi hingga 99,15 persen, dan mengalami penurunan sebesar 10,17 persen dari bulan lalu. Sedangkan migas yang menyumbang 0,85 persen naik hingga 85,36 persen.?
"Secarayear on yearyang menunjukan perbandingan kondisi tahun sebelumnya menunjukkan persentase peningkatan hingga 10,53 persen," katanya kepada wartawan di Bandung, Rabu (1/11/2017).
Dody menyebutkan dalam kurun waktu 13 bulan terakhir, nilai ekspor non migas mencapai titik terendah pada?Juni 2017 senilai USD1,94 miliar sedangkan ekspor tertinggi tercatat pada Agustus 2017 dengan?
nilai USD2,77miliar.?
Sementara itu nilai ekspor migas terendah sebesar USD10,53 juta pada November 2016, sedangkan tertinggi pada Oktober 2016 senilai USD40,83 juta.
"Secara year-on-year(rentang September 2016 terhadap September?2017), nilai ekspor nonmigas mencapai titik terendah pada Juni?2017 senilai USD1,94 miliar, sedangkan ekspor tertinggi tercatat?
pada Agustus 2017 dengan nilai USD 2,77 milyar," jelas Dody
Dody menambahkan nilai ekspor 10 golongan barang utama September 2017 tercatat senilai USD1,79 miliar atau menurun 11,20 persen dibanding Agustus 2017. Jika dibanding September tahun sebelumnya?
(y-o-y) yang sebesar USD1,56 miliar, ekspor bulan ini meningkat hingga 14,89 persen.?
"Secara kumulatif Januari-September tahun ini menunjukkan 19,82 persen lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya," ucap Dody.
Adapun, pangsa pasar terbesar ekspor nonmigas Jawa Barat pada September 2017 masih tetap Amerika Serikat sebesar USD 440,15 juta, Jepang (USD255,10 juta) dan Thailand USD180,62?juta.
"Peranan ketiganya mencapai 35,24 persen," pungkasnya.?
下一篇:FKPT Sumut Gelar Pelatihan Penulisan Cinta Menyongsong Indonesia Emas
相关文章:
- Pelajar Ketagihan Ikut Demo, Begini Langkah Pencegahan dari Anies
- Ratusan Perda Diskriminatif Terhadap Gender, Perempuan Jadi Sasaran
- Kemensos Gandeng LPSK Lindungi Korban Persekusi
- Dulu Terpencil, Greenland Kini Mudah Dikunjungi Berkat Bandara Baru
- Cardiac Emergency Mayapada Hospital, Solusi Kegawatdaruratan Jantung
- KPK OTT Kasus Suap Terkait Predikat WTP dari BPK
- Bisa Lunasi Utang sampai Renovasi Rumah, Apa itu Joget Sadbor?
- Ratusan Perda Diskriminatif Terhadap Gender, Perempuan Jadi Sasaran
- Contoh Studi Kasus PPG Daljab 2024 Lengkap PDF, Mahasiswa
- BPOM Ubah Batas Asupan Selenium bagi Ibu Hamil, Cegah Preeklamsia
相关推荐:
- VIDEO: 180 Ribu Bunga Hiasi Mal di Kolombia
- Demi Ungkap Pelaku Penyiraman Novel, KPK Gelar Pertemuan Intens dengan Polisi
- Jadi Tersangka KPK, Walikota Cimahi Diberhentikan
- Dialektika Tenun di Tengah Dunia Serba Modern
- Bursa Asia Kompak Menguat, Pasar Sambut Baik Hasil Pilpres Korea Selatan
- Demi Ungkap Pelaku Penyiraman Novel, KPK Gelar Pertemuan Intens dengan Polisi
- Dirjen Bina Adwil Kemendagri Optimis Anggaran Tahun 2025 Terserap: Overall, Semua Berjalan Lancar!
- Gus Yahya Tanggapi Putusan MK, Dorong Pengawasan Pemilu Atas Lonjakan Capres dan Parpol Baru
- Pasca Bom Guncang Surabaya, Tujuh Orang Ditangkap
- Wisata Keliling Jakarta Gratis Naik Bus Tingkat, Cek Jadwal & Rutenya
- Pelajar Ketagihan Ikut Demo, Begini Langkah Pencegahan dari Anies
- Tren Pelaku Pengeboman Sekarang Gunakan Perempuan sebagai Pelaku
- Belum Berkantor di IKN, Jokowi: Hujan Deres Banget, Pekerjaan Banyak yang Mundur
- Mau Liburan ke Dubai Lebih Murah, Datang Saat Musim Panas
- Berapa Banyak Batas Konsumsi Gula per Hari?
- Penyumbang Polusi Terbesar, Kenapa Anies Tak Berani Terapkan Gage ke Sepeda Motor?
- Dede, Saksi Pembunuhan Vina Cirebon Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK!
- 78 Persen Konsumen Pertalite Rutin Mengisi Kendaraannya 19,5 Liter Setiap Hari
- BBM Subsidi Bakal Dibatasi, Ini Daftar Kendaraan yang Tak Boleh Isi Pertalite
- KPAI Minta Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi untuk Anak Usia Sekolah dan Remaja Dihapus