Sulitnya Dapat Restu Childfree di Indonesia, Dinilai Salahi Kodrat
Childfree masih tabu di tengah masyarakat. Namun, Tari (31) sudah mantap tak ingin memiliki anakmeski keluarga tidak merestui pilihannya.
Tari dan sang suami, Dian, sudah membayangkan seperti apa mudik Lebaran nanti. Ia tak ingin berlama-lama menghabiskan waktu bersama keluarga daripada pertemuan hanya diisi dengan perdebatan soal momongan.
"Mertua itu masih bisa diajak ngobrol. Yang ribet sampai sekarang sama keluarga sendiri. Mereka kolot banget. [Anggapannya] pernikahan itu harus ada anak," kata Tari dalam perbincangan di telepon dengan CNNIndonesia.com, Rabu (13/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
"Di kompleks rumah kami, dari barisan rumah itu hanya saya yang belum punya anak. Tetangga pada bilang 'Ayo Mbak Tari', ya sudah akhir 2022 coba [punya momongan], tapi memang enggak dikasih. Mungkin niatnya kurang," ujarnya.
Setelahnya, Tari memang tidak mencoba lagi. Di tengah kesibukan pekerjaan, kadang muncul rasa cemas.
Dalam kondisi dunia yang menurutnya tidak baik-baik saja, buat apa menghadirkan satu lagi manusia di dunia?
Tengok saja gonjang-ganjing politik dalam negeri, peperangan, konflik, juga perubahan iklim yang ekstrem.
Belum lagi pengaruh trauma masa lalu. Tari khawatir jika dirinya nanti bakal membesarkan anak seperti dulu ia dibesarkan oleh mendiang sang ibu. Masih ada trauma yang membekas dan pemulihannya perlu waktu panjang.
Tari memang memiliki kuasa penuh atas tubuhnya. Namun, ia mengaku cukup alot saat awal-awal mendiskusikan pilihannya dengan sang suami. Diskusi hingga debat tak pernah menemukan titik temu.
"Kami enggak pernah dapat titik terang. Yah,win-win solutionkalau enggak dikasih enggak apa-apa. Tapi kalau dikasih, jangan ditolak. Dian bilang gitu," katanya.
Jalan berliku dapat restu childfree
![]() |
Seperti berdiskusi dengan suami, Tari juga sempat menemukan kesulitan saat menyampaikan pilihannya pada mertua. Beruntung lewat ayah mertuanya, sang ibu mertua perlahan paham.
Yang justru benar-benar menguras energi adalah saat berhadapan dengan keluarga sendiri. Kedua kakak Tari sudah menikah dan kakak laki-lakinya sudah memiliki anak.
"Saya selalu bilang memang enggak pengin punya anak. Dia selalu bilang, nanti kasihan masa tua sepi sendirian. Lahenggak, kan, ada suami. Dijawab lagi, nanti kalau salah satu pergi duluan gimana? Saya bilang 'Nanti anak kamu saya ambil, saya sekolahin'," katanya disusul tawa.
Sementara dengan sang ayah, pertengkaran jadi sesuatu yang tak terelakkan. Tari berkata ayahnya tak ingin ada putus keturunan.
Buat keluarga, kata dia, memilih untuk childfreeitu sama saja menyalahi kodrat agama. Pernikahan itu untuk memberikan keturunan.
Ayahnya ingin memiliki cucu laki-laki dan cucu perempuan. Salah satu kakaknya sudah memiliki anak laki-laki sehingga keinginan untuk memiliki cucu perempuan begitu besar.
Sebenarnya, lanjut Tari, sempat hadir cucu perempuan dari kakak perempuannya. Tapi, tak lama setelah lahir, sang keponakan meninggal.
Alhasil, dirinya jadi sasaran agar segera memberikan cucu.
Lihat Juga :![]() |
"Keluarga susah dikasih pengertian. Ada perang dunia, ekonomi enggak baik-baik aja, sekolah mahal. Mereka selalu punya bantahan," ujar Tari.
Perbedaan pendapat ini membuat Tari memilih untuk menjaga jarak dengan keluarganya. Lebaran tahun lalu saja ia dan Dian memilih tidak mudik.
Kemudian untuk Lebaran tahun depan, ia hanya akan meluangkan waktu sebentar, sekadar formalitas.
"Sekarang saya sama suami prinsipnya, ini rumah tangga kami. Kami juga enggak pernah menyusahkan mereka. Kalau ada anak, justru mereka yang akan saya bikin susah. Mereka memilih diam, tidak memaksakan," ungkapnya.
(asr/asr)下一篇:IDI Sebut Pandemi Covid Bikin Penanganan HIV/AIDS Berantakan
相关文章:
- PP Muhammadiyah: Pagar Laut Tangerang Bagian Proyek Reklamasi Terselubung, Siap Tempuh Jalur Hukum!
- Kurangi Ketergantungan Impor Minyak, Kementerian ESDM Pangkas Ratusan Perizinan
- Soal Gaji Pengurus Kopdes Merah Putih, Ini Kata Budi Arie
- Xiaomi Tempati Posisi 8 sebagai Pabrikan Mobil Listrik Dunia
- Mengintip Detail Royal Wedding 10 Hari Pangeran Abdul Mateen
- Ini Daftar Long Weekend Tahun 2025, Yuk Rencanakan Liburan!
- NYALANG: Ketika Api Berbicara
- Kejagung Sebut Kerugian Negara Korupsi Pertamina Rp50 Miliar
- 7 Ide Menu Sarapan Sehat untuk Penderita Kolesterol
- Ungkit Dukungan Partainya ke Prabowo, Eko Patrio Ingin PAN Dapat Jatah Kursi Menteri Sebanyak
相关推荐:
- Dinilai Terlalu Seksual, Iklan Calvin Klein FKA Twigs Dilarang Beredar
- 7 Rekomendasi Kudapan Sehat buat Temani Secangkir Kopi Tanpa Gula
- Clara Shafira Krebs Dinobatkan Jadi Miss Universe Indonesia 2024
- Cerita Pariwisata Vietnam Lumpuh Imbas Topan Yagi, Kini Mulai Bangkit
- Jakarta X Beauty 2023 Hadir Lagi, Banjir Diskon Skincare hingga Makeup
- Prediksi Tren Pariwisata Coolcation, Negara Dingin Akan Jadi Primadona
- UIPM Buka Suara Usai Gelar Doktor Honoris Causa ke Raffi Ahmad, Ini Fakta
- Jangan Pegang dan Cium Bayi Sembarangan, Ini 5 Bahayanya
- Berkenalan dengan Rina, Pramugari AI Korean Air yang Memukau
- Mobil Hybrid dari China Diyakini Bisa Kalahkan Pabrikan Jepang, Gaikindo: Asal Harganya Terjangkau
- Medical Check Up Gratis Hari Ulang Tahun Bisa Dilakukan di Klinik Swasta
- 7 Ide Menu Sarapan Sehat untuk Penderita Kolesterol
- Presiden Turki Erdogan dan Istrinya Tiba di Halim, Sigap Memayungi Prabowo
- Jepang Destinasi Favorit Orang Indonesia untuk Liburan Akhir Tahun Ini
- Awali Tahun 2024, Rasakan Liburan Spektakuler di Trans Studio Cibubur
- Tanggal 27 November Pilkada 2024, Libur Nasional atau Tidak?
- Dianggap Bikin Insecure, Iklan Rimmel Dilarang Tayang di Inggris
- Waspada, Pergi ke 10 Tempat Ini Bikin Kamu Rentan Terserang Flu
- Diduga Tembak Siswa SMK di Semarang, Aipda R Jalani Patsus
- Jadwal Pembukaan Prakerja Gelombang 72 Tahun 2025, Ada Batasan Usia Penerima