Amankah Makan Ikan Tuna Dicampur Susu Evaporasi dan Santan Sekaligus?
Baru-baru ini viraltentang satu keluarga keracunan usai mengonsumsi ikan tunayang dicampur susu evaporasidan santan.
Sebenarnya, amankah mencampurkan ketiganya sekaligus dalam sebuah hidangan masakan?
Memasak tentu momen yang menyenangkan bagi banyak orang, dan bereksperimen dengan menu juga adalah hal yang sering dilakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :![]() |
Dalam postingan tersebut menangkap momen saat tiga orang anggota keluarganya terbaring lemas di ranjang IGD.
Ia menambahkan caption pada unggahan tersebut, mengaku trauma telah melakukan hal itu. "Trauma masak ikan tuna santan collab evaporasi," kata akun tersebut.
Unggahan tersebut menuai berbagai komentar dari warganet. Banyak yang bertanya-tanya apakah campuran tuna, santan, dan susu evaporasi aman untuk dikonsumsi.
Penjelasan ahli gizi
![]() |
Dokter spesialis gizi Inge Permadhi mengatakan, campuran tuna dengan santan dan susu evaporasi sebenarnya dapat dilakukan dan aman-aman saja.
"Boleh saja, siapa bilang enggak boleh? Boleh mencampurkan tiga bahan ini, cuma enak apa enggak? Sehat atau enggak?," ujar Inge kepada tim CNNIndonesia.com, Kamis, (30/5).
Meskipun kombinasi makanan ini boleh dimakan, keamanannya bergantung pada kebersihan bahan makanan dan kualitas penyimpanannya.
Lihat Juga :![]() |
Tuna memiliki protein yang baik, sedangkan susu evaporasi dan santan memberikan tambahan gizi berupa gula dan lemak.
Namun, Inge menekankan, kejadian sakit parah secara mendadak setelah mengonsumsi campuran tersebut sangat tidak mungkin.
Inge menyoroti bahwa faktor lain seperti bakteri atau racun dalam makanan menjadi kemungkinan dari masalah kesehatan yang timbul dari kombinasi makanan ini.
"Jadi maksudnya, pasti ada sesuatu yang memengaruhi bahan makanan itu menjadi sesuatu yang menimbulkan rasanya racun gitu ya," tuturnya.
Lihat Juga :![]() |
Ketika bahan makanan terkontaminasi, kata Inge, kemungkinan terjadinya racun atau zat berbahaya dapat meningkat, menyebabkan gejala seperti diare, mual, dan bahkan berakhir di IGD.
Bakteri mungkin akan mati ketika dipanaskan, namun kata Inge, bisa jadi ada faktor lain seperti mengandung botulinum yang akan mengeluarkan zat toksin dan menyebabkan kematian.
Selain itu, Inge menambahkan kombinasi makanan tinggi gula dan lemak jika dikonsumsi secara berlebihan dan terus-menerus dapat menyebabkan kegemukan jika dikonsumsi berlebih dalam porsi besar.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memperhatikan kebersihan dan kualitas bahan makanan yang dikonsumsi. Tak lupa makan dengan porsi yang wajar untuk mencegah kasus buruk terjadi lagi.
(sya/pua)下一篇:AS Merugi, Uni Eropa Diuntungkan Ketidakpastian Status Tarif Trump
相关文章:
- Ramai Pneumonia di China, Apakah Sama dengan Pneumonia di Indonesia?
- Habib Bahar yang Ditahan, Tetap Pak Jokowi yang Disalahin, Duh...
- Jaringan Dealer BYD Bangkrut, Sekarang Tempatnya Kosong Tersisa 2 Staf
- Hampir 50 Persen Bumil di Indonesia Idap Anemia, Ini Bahayanya
- Doa Setelah Membaca Surat Al Waqiah: Arab, Latin, dan Artinya
- KTP Segera Beralih ke Format Digital, Yuk Intip Langkah
- Bareskrim Polri Tangkap Pelaku Penipuan Modus Undangan Pernikahan
- Beri Kejelasan Nasib Bharada E, Kompolnas Apresiasi Polri
- FOTO: Pasar Kuno Jerman Jual Kue Raksasa 1,8 Ton Jelang Natal
- Syarat dan Cara Bikin Visa Korea, Segini Biayanya
相关推荐:
- VIDEO: Tegangnya Coba Jadi Peserta Squid Game di LA
- Serial Killer Bekasi
- Polri Pastikan Kondisi Pilot Susi Air yang Disandera KKB Dalam Keadaan Baik
- Jaringan Dealer BYD Bangkrut, Sekarang Tempatnya Kosong Tersisa 2 Staf
- VIDEO: Kemeriahan Parade Natal dan Ulang Tahun ke
- Kenapa Ziarah Kubur Selalu Ada Ritual Tabur Bunga?
- Masa Jabatannya Sebentar Lagi Bakal Berakhir, Anies Baswedan Berjanji: Selama Jakarta Ada, Maka...
- Advokat Ditahan Oleh Kejagung, PERADI Ajukan Praperadilan
- 7 Makanan untuk Meningkatkan Daya Ingat Anak
- Haikal Hassan Digarap Polisi, Pengacara Habib Rizieq Buka Suara
- 5 Gejala Covid
- 7 Cara Meluruskan Rambut Secara Alami Tanpa Catok
- Begini Peran Penting Sektor Pendidikan dan Gen Z untuk Percepat Transisi Energi Bersih
- Dituding Prioritaskan Produk Susu Impor, Mentan Amran Lakukan Hal Ini
- Ssst..! Belanja Merchandise BNI Java Jazz 2025 Bisa Dapat Diskon 20%, Begini Caranya
- 7 Rekomendasi Taman di Jakarta Selatan yang Gratis, Cocok buat Healing
- Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Umat Beragama
- Menkum Revisi Penerima Amnesti, Semula 44 RIbu Jadi 19 Ribu Napi
- Sering Tak Disadari, Ini 9 Tanda
- JPPI: SMA Unggul Garuda dan Sekolah Rakyat Berpotensi Langgar Konstitusi, Terancam Seperti RSBI