您的当前位置:首页 > 娱乐 > Kopi Joss Memang Sedap, Tapi Ternyata Berbahaya 正文
时间:2025-05-24 19:59:41 来源:网络整理 编辑:娱乐
Jakarta, CNN Indonesia-- Kopijoss atau kopi arang sempat jadi salah satu tren di Indonesia. Tradisi quickq加速器免费七天
Kopijoss atau kopi arang sempat jadi salah satu tren di Indonesia. Tradisi kopi yang berasal dari Yogyakarta ini diklaim menghadirkan cita rasa berbeda.
Kopi joss adalah sajian kopi hitam yang dicampur dengan arang. Arang panas dimasukkan ke dalam kopi saat masih berasap.
Kini, kopi tersebut tengah menjadi tren di Malaysia. Namun, tren kopi arang memicu perdebatan di media sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahli penyakit dalam asal Malaysia Ng Kim Fong mengatakan, dalam skenario terburuknya, arang bahkan bisa menyebabkan kanker atau penyumbatan usus jika dikonsumsi secara teratur dan dalam jangka waktu lama.
"Bagi penderita diabetes, darah tinggi, dan jantung yang meminum kopi, hal ini [kopi joss] dapat memengaruhi khasiat obatnya karena arang bersifat netral," ujar Kim Fong, melansir New Strait Times.
Arang, sebut Kim Fong, akan menyerap semua zat yang ada di lambung, termasuk di antaranya adalah obat yang diminum. Akibatnya, pengobatan jadi tak efektif.
Ia juga mengatakan, memasukkan arang panas yang belum diolah atau dimurnikan ke dalam minuman atau makanan tak bisa disamakan dengan arang aktif yang biasanya diberikan untuk obat keracunan.
"Arang aktif sudah diolah dan dimurnikan, aman digunakan dengan takaran yang diperbolehkan, sekitar 100 gram. Sedangkan arang yang langsung ditambahkan ke kopi belum diolah dengan baik dan tidak aman untuk dikonsumsi," jelas Kim Fong.
![]() |
Dokter lainnya Nurhashim Harom berkomentar hal yang sama. Namun, Harom justru khawatir dengan debu yang dihasilkan oleh pembakaran arang.
"Arang itu berdebu. Meski arang tidak beracun, tapi arang menghasilkan debu saat dibakar. Debu itulah yang kami khawatirkan tidak bisa dicerna," jelas Harom.
Ditambah lagi, lanjut Harom, tak diketahui pula apa yang terjadi saat proses pembakaran arang. Bisa jadi ada pencampuran dengan kotoran.
Selain itu, Harom memastikan bahwa arang tidak dibuat untuk dikonsumsi. Belum ada uji klinis yang membuktikan keamanan konsumsi arang.
"Jangan mengambil risiko apa pun karena belum ada uji klinis mengenai hal ini [konsumsi arang]," ujar Hasim.
(asr/asr)Status Ibu Kota Lepas, Jakarta Menuju Kota Bisnis Berkelas2025-05-24 19:58
Fenomena Langka, Wanita 21 Tahun Alami Keringat Darah2025-05-24 19:27
Alarm Sahur, Langsung Bangun atau Pakai Metode Dua Alarm?2025-05-24 19:25
Octa Raih Gelar Broker Paling Inovatif 2025 dari FXDailyInfo2025-05-24 19:04
Hari Ini, KPK Periksa Saksi Suap Meikarta, Siapa Dia?2025-05-24 18:50
FOTO: Turis Kembali Padati Pulau Santorini Usai Diguncang Ribuan Gempa2025-05-24 18:29
Octa Raih Gelar Broker Paling Inovatif 2025 dari FXDailyInfo2025-05-24 18:15
Menko Airlangga: Presiden Prabowo Ingin Masyarakat Manfaatkan Fasilitas Perbankan2025-05-24 18:09
Groundbreaking MRT Cikarang2025-05-24 18:00
Regulasi Baru Polri Soal Jurnalis Asing, Dewan Pers Tak Dilibatkan: Bertentangan dengan UU Pers2025-05-24 17:31
Diisukan Bakal Jadi Penasihat Prabowo, Jokowi: Saya Masih Jadi Presiden Sampai 6 Bulan Lagi, lho2025-05-24 19:37
Konsumsi Masyarakat Meningkat Saat Ramadan, Ekonom Soroti Peran THR2025-05-24 19:10
Octa Raih Gelar Broker Paling Inovatif 2025 dari FXDailyInfo2025-05-24 19:09
Wamenekraf Nilai Pegiat Ekraf di Yogyakarta Perlu Dapat Banyak Akses Kolaborasi2025-05-24 18:46
Mendagri Apresiasi Kaltim sebagai Provinsi Teraktif dalam Pembinaan SPM2025-05-24 18:25
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Airlangga: Biasa Saja2025-05-24 18:15
Bukan Sembarang Menu Lebaran, Ini Makna Filosofis Ketupat2025-05-24 18:02
Komisi III DPR: Restorative Justice Usai Vonis Hakim Perlu Diatur dalam Undang2025-05-24 17:41
Mensesneg: Kasus Sritex Bukti Negara Serius Berantas Korupsi2025-05-24 17:40
Komisi III DPR: Restorative Justice Usai Vonis Hakim Perlu Diatur dalam Undang2025-05-24 17:28