Bullying di Binus School Serpong, Kenali 7 Tanda Anak Jadi Korban
Daftar Isi
- Ciri-ciri anak jadi korban bullying
- 1. Mengeluh sakit kepala atau sakit perut
- 2. Kebiasaan makan dan tidur yang berubah
- 3. Kehilangan teman secara tiba-tiba
- 4. Perilaku merusak diri sendiri
- 5. Lebih banyak diam atau mengurung diri
- 6. Muncul reaksi emosional yang intens
- 7. Seragam rusak hingga muncul luka di tubuh
Kasus bullyingdi Binus School Serpong mencuat. Korbannya bahkan harus dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami luka pukulan di beberapa bagian tubuhnya.
Pihak sekolah juga telah melakukan proses pemanggilan orang tua pelaku, yang salah satunya diketahui merupakan artis Vincent Rompies. Para pelaku juga disebut-sebut telah mendapat sanksi keras berupa drop out dari sekolah tersebut.
Bullying atau perundungan di lingkungan sekolah masih banyak terjadi di Indonesia. Kebanyakan korban enggan bercerita karena takut dengan berbagai ancaman manipulatif yang biasanya disampaikan pelaku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut tanda anak menjadi korban kasus bullying:
Lihat Juga :![]() |
1. Mengeluh sakit kepala atau sakit perut
Gejala fisik, mulai dari sakit kepala hingga sakit perut biasanya mulai dirasakan anak ketika mengalami bullying atau perundungan berulang. Tapi bukan hanya perut dan kepala, keluhan nyeri juga bisa muncul di area tubuh lain.
Melansir Health Live, keluhan sakit juga bisa disampaikan anak untuk berpura-pura agar dia bisa menghindari situasi yang rentang terhadap perundungan. Jika anak makin sering mengeluh sakit di bagian tubuhnya, segera periksa, bisa jadi dia menjadi korban perundungan.
2. Kebiasaan makan dan tidur yang berubah
Ketika anak tiba-tiba menunjukkan perubahan minat terhadap makanan atau tidurnya, hal ini mungkin perlu dikhawatirkan. Untuk makan, ini bisa terlihat seperti nafsu makan berkurang atau makan lebih banyak dari biasanya. Untuk tidur, ini bisa berarti sulit tidur atau tidur dalam waktu yang sangat lama.
Lihat Juga :![]() |
3. Kehilangan teman secara tiba-tiba
Kebanyakan anak mengalami beberapa perubahan dalam kelompok sosialnya di sekolah. Namun, secara tiba-tiba dia kehilangan teman atau berhenti membicarakan temannya atau enggan membahas temannya bukan hal yang normal pada anak.
Jika seorang anak berhenti membicarakan temannya selama beberapa minggu atau berhenti menghabiskan waktu bersama, ini mungkin merupakan indikasi bahwa telah terjadi sesuatu, seperti tindakan perundungan.
4. Perilaku merusak diri sendiri
Ketika seorang anak berada dalam kesakitan emosional, terkadang mereka melakukan hal-hal untuk menghilangkan atau melepaskan diri dari perasaan tersebut.
Hal ini dapat berupa melarikan diri dari rumah, melukai diri sendiri, atau berpikir untuk bunuh diri. Tindakan-tindakan ini sering kali merupakan hal yang paling mengkhawatirkan bagi orang tua dan mungkin memerlukan tindakan segera.
Lihat Juga :![]() |
5. Lebih banyak diam atau mengurung diri
Jika anak jadi lebih pendiam, tidak banyak bicara, dan bersikap murung Anda harus segera waspadai hal tersebut. Melansir Reader's Digest, bisa jadi anak telah mengalami perundungan di sekolah dan merasa kelelahan serta takut untuk membicarakannya dengan orang rumah.
6. Muncul reaksi emosional yang intens
Jika seorang anak atau remaja menunjukkan reaksi emosional yang intens terhadap percakapan tentang sekolah atau kegiatan sosial, ini bisa menjadi tanda mereka merasa cemas terhadap kejadian tersebut.
Misalnya, ketika ibu atau ayahnya bertanya tentang kegiatan di sekolah, anak menolak membicarakan hingga terkesan marah bahkan menangis tiba-tiba.
7. Seragam rusak hingga muncul luka di tubuh
Pakaian dan barang-barang yang robek, rusak, atau dicuri, disertai dengan goresan atau memar fisik yang tidak dapat dijelaskan, merupakan tanda khas dari intimidasi di sekolah.
Ketika orang tua bertanya tentang hal-hal ini, anak cenderung tidak bisa menjelaskannya, atau tidak mau menjelaskannya.
Segera cek, bisa ke pihak sekolah atau teman terdekatnya. Anda harus waspada, bisa jadi anak menjadi korban bullying atau penindasan di sekolah.
(tst/chs)下一篇:7 Cara Tidur Nyenyak saat Cuaca Panas Tanpa Pakai AC
相关文章:
- BI dan LPS Longgarkan Suku Bunga, Permata Bank: Perlu Disertai Insentif Fiskal
- 2025年游戏专业世界大学排名
- Komnas Perempuan Sebut Putri Candrawathi Sempat Salahkan Diri Sendiri hingga Merasa Lebih Baik Mati
- 2025马来西亚艺术学院排名
- Medical Check Up Gratis Hari Ulang Tahun Bisa Dilakukan di Klinik Swasta
- Apakah Ibu Hamil Pengidap Lupus Bisa Menular ke Bayinya?
- Blusukan ke Kampung Nelayan, Warga Gak Kenal Heru Budi Hartono, 'Bukan Anies Ya?
- Mengenal Sagil, Bocah SD Viral dengan Tinggi Badan Dua Meter
- 8 Ide Bisnis Tanpa Modal di Tahun 2023
- Yakin Menang Satu Putaran, TKN Fanta Prabowo
相关推荐:
- VIDEO: Ratusan Sinterklas Invasi Sungai Venesia Italia Jelang Natal
- Masa Depan Indonesia: Pembangunan Harus Inklusif Berbasis Etika
- Mengenal Sagil, Bocah SD Viral dengan Tinggi Badan Dua Meter
- 2025全球服装设计最好的大学排名
- 6 Makanan untuk Menjaga Kesehatan Tulang, Bukan Cuma Perlu Kalsium
- Kampanye Greenwashing Dinilai Kaburkan Persoalan Riil Sampak Plastik
- 美国大学建筑学硕士排名一览表
- PDIP Bilang DKI Mundur Saat Dipegang Anies, Relawan: Indikatornya Apa?
- Beli Gajah Tua yang Dipaksa Hibur Turis, Netizen Patungan Rp652 Juta
- 出国学设计哪个国家好?
- Prabowo Minta Menteri KKP Usut Tuntas Kasus Pagar Laut
- Store Zara di Tunisia Diserbu Pengunjuk Rasa Pro
- Berapa Budget untuk Liburan ke Labuan Bajo? Simak Estimasi BIayanya
- Modifikasi Vario 150 Low Budget dan Pilihan Aksesoris Berkualitas
- Mau Wisata Alam Tanpa Diganggu Nyamuk? Liburan ke Pulau Ini Saja
- Unlocking Indonesia’s Potential in the Industries of the Future
- INFOGRAFIS: Secang, Kayu Merah Kaya Khasiat
- Harga Turun Rp12 Ribu, Emas Antam pada Akhir Mei 2025 Dijual Rp1.888.000 per Gram
- Pramugara Bagikan Alasan Kamu Tak Disarankan Minum Kopi di Pesawat
- Ferdinand Hutahaean Kritisi Pelaksanaan Formula E: Panitia Jangan Banyak Beretorika