会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Terlahir Tuli, Balita Ini Bisa Mendengar Usai Uji Coba Terapi Genetik!

Terlahir Tuli, Balita Ini Bisa Mendengar Usai Uji Coba Terapi Genetik

时间:2025-06-02 00:57:54 来源:quickq官网下载app 作者:热点 阅读:899次
Jakarta,quickq官网下载苹果 CNN Indonesia--

Seorang balitadi Oxfordshire, Inggris yang terlahir tulidapat mendengar setelah menjalani uji coba terapi genetik.

Balita bernama Opal Sandy ini disebut memiliki mutasi herediter pada gen yang disebut otoferlin, bagian penting yang memungkinkan orang merasakan suara di sel-sel telinga.

Terlahir Tuli, Balita Ini Bisa Mendengar Usai Uji Coba Terapi Genetik

Terlahir Tuli, Balita Ini Bisa Mendengar Usai Uji Coba Terapi Genetik

Ketulian yang disebabkan oleh mutasi otoferlin sangat jarang terjadi, terhitung kurang dari 1% dari seluruh penderita tunarungu. Hanya 30 hingga 50 orang per tahun di Amerika Serikat yang didiagnosis menderita tuli terkait otoferlin.

Terlahir Tuli, Balita Ini Bisa Mendengar Usai Uji Coba Terapi Genetik

ADVERTISEMENT

Terlahir Tuli, Balita Ini Bisa Mendengar Usai Uji Coba Terapi Genetik

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Apakah Ibu Hamil Pengidap Lupus Bisa Menular ke Bayinya?
  • Kemenkes Imbau Pasangan Sesama Pembawa Gen Thalasemia Tak Menikah
  • Kemenkes: Kematian Akibat DBD Naik Hampir 3 Kali Lipat Dibanding 2023

Studi CHORD dijalankan oleh perusahaan bioteknologi Regeneron bekerja sama dengan dokter di rumah sakit akademis di Inggris, Spanyol, dan AS. Terapi eksperimental, DB-OTO, menerima Orphan Drug, Rare Pediatric Disease, dan Fast Track Designations dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.

Terapi ini menggunakan virus hasil rekayasa genetika yang disuntikkan ke area kecil di telinga untuk memperbaiki gen yang rusak.

Sandy diberi terapi saat dia berusia 10 bulan dan dipantau efek sampingnya. Dia hanya mengalami gejala ringan, banyak di antaranya dianggap tidak ada hubungannya dengan terapi suntikan.

Dia juga menjalani berbagai tes pendengaran, dan dia menunjukkan tanda-tanda perbaikan hanya empat minggu setelah terapi.

Setelah tiga bulan, anak tersebut menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Pendengarannya di telinga yang dirawat dianggap normal untuk semua frekuensi suara nada percakapan enam bulan setelah terapi.

"Pada usia 24 minggu, pendengarannya pada dasarnya normal," kata Lustig, sambil mencatat bahwa pada frekuensi suara yang lebih tinggi, anak tersebut masih dianggap mengalami kehilangan kemampuan pendengaran ringan.

Sementara itu, keluarga sang balita menyambut kabar bahagia itu dengan penuh rasa syukur.

"Ketika Opal pertama kali mendengar kami bertepuk tangan tanpa bantuan, itu sangat mengejutkan. Kami sangat senang ketika tim klinis memastikan pada minggu ke-24 bahwa pendengarannya juga menangkap suara dan ucapan yang lebih lembut," kata sang ibu, Jo Sandy mengutip New York Post.

Kakak Opal juga mengalami kondisi genetik yang sama. Hal tersebut membuat dokter langsung dapat mengidentifikasi kondisi Opal melalui tes genetik ketika usianya baru tiga minggu, sebelum akhirnya balita tuli ini menjalani uji coba terapi ini.

(pua/pua)

(责任编辑:探索)

相关内容
  • KPK Ancam Tuntut Hukuman Mati ke...
  • Edhy Prabowo Resmi Jadi Tersangka, KPK Amankan Bukti Jam Rolex hingga Tas Hermes
  • Bamsoet Temui Jokowi di Istana, Agenda Apa?
  • Layanan Pembayaran Nontunai Bank DKI Merambah ke Rumah Sakit, Bisa Buat Bayar Tagihan
  • Video Anies Pengaruhi Sekjen PBB Viral, Refly Harun: Kalau Internasional, Ya Nggak Malu
  • 东京艺术大学映像研究科详细解析
  • Protokol Baru AHKFTA Buka Peluang Besar Tingkatkan Volume Perdagangan RI di ASEAN dan Hongkong
  • 出国建筑留学费用情况汇总!
推荐内容
  • Pertalite Menghilang di SPBU, Pertamina Minta Masyarakat Jangan Khawatir
  • 建筑作品集辅导机构哪个好?
  • Ekspansi Bisnis, BLUE Tembus Pasar Industri Tinta
  • Viral Kelakuan Turis Rusak Properti Hotel di Bali, Bikin Kesal Netizen
  • Setelah 37 Tahun, Anies Baswedan Resmikan Gereja Bethel Indonesia Amanat Agung
  • Ini Daftar Menteri dan Wakil Menteri Presiden Jokowi yang Maju Nyaleg di Pemilu 2024