会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Overthinking Lebih Banyak Dialami Perempuan, Ini Alasannya!

Overthinking Lebih Banyak Dialami Perempuan, Ini Alasannya

时间:2025-06-02 12:25:45 来源:quickq官网下载app 作者:探索 阅读:720次
Jakarta,quickq会员怎么买 CNN Indonesia--

Fenomena overthinking atau berpikir berlebihan telah menjadi bagian dari konsep kultural masyarakatglobal. Termasuk di Indonesia.

Overthinking Lebih Banyak Dialami Perempuan, Ini Alasannya

Penelitian yang dilakukan Health Collaborative Center baru-baru ini juga menemukan, setengah orang Indonesia atau 50 persen masyarakat mengalami overthinking.

Dokter Ray Wagiu Basrowi mengatakan dari setengah masyarakat Indonesia yang mengalami overthinking, kebanyakan yang mengalaminya justru perempuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan systematic review dari tahun 1979-2014, overthinking dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi sosial, politik, ekonomi, dan kesehatan. Di Indonesia, fenomena ini semakin terlihat, terutama di media sosial, dengan perempuan sebagai kelompok yang paling rentan mengalami overthinking.

Ray menjelaskan, perempuan memang memiliki risiko dua kali lipat lebih besar mengalami repetitive negative thoughts atau pemikiran negatif yang berulang jika dibandingkan laki-laki. Alasannya karena perempuan kebanyakan memiliki peran ganda, yang tentu tak banyak dialami laki-laki.

Ilustrasi stresIlustrasi. Banyak perempuan Indonesia mengalami overthinking karena peran ganda yang mereka jalani. (iStock/Enes Evren)

"Perempuan Indonesia tidak hanya menjadi ibu dan istri, tetapi juga sering kali bekerja untuk menopang ekonomi keluarga. Karena mereka memiliki tanggung jawab di berbagai aspek kehidupan, tekanan psikologis yang mereka alami jauh lebih besar," kata dia.

Lebih lanjut, Ray mengatakan perempuan di bawah usia 40 tahun juga cenderung mengalami overthinking. Selain itu, faktor pendidikan juga berperan signifikan dalam fenomena ini.

Perempuan dengan tingkat pendidikan lebih rendah memiliki risiko overthinking 1,5 kali lebih besar. Selain itu 55 persen dari perempuan yang tidak bekerja atau kehilangan pekerjaan mengalami overthinking.

Lihat Juga :
Jangan Sepelekan Haid Deras, Bisa Jadi Petunjuk Tumor Kandungan

"Status tidak bekerja meningkatkan risiko repetitive negative thoughts hingga hampir dua kali lipat," ujarnya.

Selain itu, perempuan Indonesia juga memiliki sifat komunal yang kuat. Mereka sering berbagi cerita dan mencurahkan perasaan kepada orang lain. Namun, dalam banyak kasus, curahan hati ini justru memperkuat siklus overthinking karena mereka terus-menerus mengulang pikiran negatif dalam diskusi dan refleksi diri.

"Dan perlu diingat, overthinking atau pikiran negatif itu selain berulang juga menular. Makanya ketika perempuan bercerita ke kelompoknya ini akan menular, pikiran negatif menular ke teman-temannya," kata dia.

[Gambas:Video CNN]



(tis/tis)

(责任编辑:知识)

相关内容
  • Bareskrim Bongkar Kasus Love Scamming Via Tantan Hingga Tinder, Keuntungan Capai Rp50 Miliar
  • DBD Tak Selalu Demam, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai
  • Mayapada Hospital & Syneos Health Dorong Uji Klinik Kelas Dunia
  • Mekari Jurnal: Optimalkan Pengadaan Barang dengan Efisien & Akurat
  • Selama Nyepi dan Idul Fitri 2025, Gunung Bromo Ditutup Total
  • Sering Dianggap Tabu, China Adakan Kompetisi Sunat Daring
  • Bikin Orang Bingung, Apa Itu 'Kemoterapi Preventif' Kate Middleton?
  • FOTO: Penampakan Alquran Raksasa Koleksi Masjid di Penjuru Nusantara
推荐内容
  • Thailand Bangun Kereta Cepat Langsung ke China Lewat Laos
  • 英国金匠相当于中国什么大学?
  • Resep Minuman Berbahan Cincau, Segar Buat Buka Puasa
  • Kasus Penistaan Agama Panji Gumilang, Polri Periksa 19 Saksi
  • Kuasa Hukum SYL Minta Firli Bahuri Segera Ditahan
  • 伊斯曼音乐学院电影配乐专业好吗?