时间:2025-05-25 06:13:17 来源:网络整理 编辑:休闲
Jakarta, CNN Indonesia-- Dua kasus penculikan anak baru-baru ini ternyata manifestasi konflik kedua quickq官网最新ios
Dua kasus penculikan anak baru-baru ini ternyata manifestasi konflik kedua orang tua mereka. Anak selalu jadi korban. Psikolog pun memperingatkan dampak konflik orang tua terhadap kondisi mental anak.
Seorang anak perempuan yang hilang di Cinere, Depok, baru-baru ini bikin publik geger. Seolah mengulang mimpi buruk tentang maraknya penculikan anak, masyarakat dibuat cemas dan bersimpati.
Akan tetapi, alih-alih penculikan oleh orang tak dikenal, kasus ini justru dibuat-buat oleh sang ibu, Arlin. Arlin merekayasa peristiwa tersebut demi mempertemukan sang anak, Adella, dengan ayah kandungnya yang telah lama berpisah darinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Dua peristiwa ini menunjukkan pola yang mengkhawatirkan. Anak-anak terseret dalam pusaran konflik orang dewasa. Bukan hanya sekadar menjadi 'objek' perebutan, anak-anak ini ikut memikul beban emosional yang tak semestinya mereka tanggung.
Psikolog klinis dari Tabula, Arnold Lukito mengatakan dalam berbagai peristiwa konflik keluarga memang anak-anak yang selalu menjadi korban. Dari luar, mereka bisa terlihat baik-baik saja, tapi ada luka tersembunyi yang dipikul anak-anak ini.
"Anak-anak yang menjadi 'korban tersembunyi' dalam konflik keluarga seperti ini sangat mungkin mengalami emotional insecurity, atau rasa tidak aman secara emosional. Bayangkan, orang yang seharusnya melindungi mereka justru memanipulasi atau memperalat mereka," katanya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (28/4).
Lebih lanjut, Arnold menjelaskan dampak psikologis yang ditimbulkan tidak hanya bersifat sementara. Mereka bisa mengalamiloyalty conflict,yakni merasa terpaksa harus memilih antara ayah atau ibu.
"Itu bukan pilihan yang sehat untuk anak usia 8 atau 10 tahun. Mereka bisa tumbuh dengan rasa bersalah yang terus membebani," kata dia.
Menurut Arnold, apa yang dialami Adella maupun Georgie bisa dianalisis melalui teori attachmentdari John Bowlby. Teori ini menekankan pentingnya hubungan yang stabil dan aman antara anak dan orang tua sebagai fondasi perkembangan emosional.
Ketika hubungan itu terganggu oleh konflik atau perebutan hak asuh, luka batin bisa terbentuk dan menetap. Menurutnya, keterlibatan anak dalam konflik orang tua dapat meninggalkan luka psikologis seumur hidup, terutama jika tidak ditangani dengan baik.
![]() |
"Kalau hubungan ini rusak, bukan cuma rasa aman yang hilang. Anak bisa tumbuh dengan trust issues, jadi sulit percaya pada orang lain, termasuk dalam hubungan sosial maupun romantik di masa depan," ujar Arnold.
Meski begitu, Arnold menegaskan bahwa pendapatnya ini bukanlah diagnosa klinis, melainkan refleksi dari teori psikologi dan analisis atas pemberitaan media. Ia juga mengingatkan bahwa masih ada jalan untuk memulihkan luka-luka tersebut.
"Pemulihan bisa dilakukan lewat konseling, baik individual untuk anak maupun keluarga. Mediasi juga penting jika memungkinkan. Intinya, kita perlu bantu anak membangun ulang rasa aman, kepercayaan, dan kemampuan mengelola emosi," jelasnya.
[Gambas:Video CNN]
Tim Hukum AMIN Sesalkan Penahanan Indra Charismiadji: Kasus Lama dan Tidak Bernilai Fantastis2025-05-25 05:35
quickq下载 - 副本2025-05-25 05:23
quickq.apk2025-05-25 04:59
quickq官方安卓版2025-05-25 04:47
10 Alasan Sudah Rajin Olahraga Tapi Berat Badan Malah Naik2025-05-25 04:32
quickq手机版下载2025-05-25 04:30
quickq软件功能2025-05-25 04:12
quickq苹果下载地址2025-05-25 04:08
Kenapa Selalu Ada Ruang untuk Dessert? Ini Jawaban Ilmiahnya2025-05-25 04:08
quickq下载 - 副本2025-05-25 03:31
Bahaya Baju Thrifting, Waspadai Risiko Kesehatan dari Fashion Murah2025-05-25 06:08
quickq官方app2025-05-25 05:59
quickq官方网站下载2025-05-25 05:32
quickq加速器苹果版2025-05-25 05:10
Bagaimana Seharusnya Prosedur USG yang Tepat Dilakukan?2025-05-25 04:27
quickq最新版2025-05-25 04:14
quickq加速器安卓版下载2025-05-25 04:13
quickq加速器苹果版2025-05-25 04:11
Lakukan Rutin, Ini Manfaat Minum Air Kelapa Muda di Pagi Hari2025-05-25 04:02
QuickQ在中国合法吗2025-05-25 03:33