Tingkatkan Efisiensi Industri Keramik, Kemenperin Dorong Penerapan Wajib SNI
JAKARTA,quickq加速器官网百度知道 DISWAY.ID --Sebagai salah satu industri yang menjadi pendukung pembangunan infrastruktur, industri keramik dan mineral nonlogam telah lama menjadi andalan Pemerintah.
Kendati begitu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan bahwa sektor industri ini rupanya masih banyak mengalami hambatan, contohnya seperti fluktuasi harga bahan baku dan energi serta tekanan lingkungan dari pasar ekspor.
Oleh karena itulah, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menyatakan bahwa untuk melindungi industri ini, harus ada transformasi menyeluruh termasuk digitalisasi layanan, serta penerapan wajib Standar Nasional Indonesia (SNI).
BACA JUGA:Panen Raya, Bapanas Pastikan Stok dan Harga Pangan Stabil hingga Akhir Tahun
BACA JUGA:Rencana Legalisasi Judi Dikritik, Pengamat: Malah Bikin Kecanduan!
“Industri keramik nasional saat ini memiliki kapasitas produksi terpasang amat besar, yaitu mencapai 625 juta meter persegi per tahun. Dengan kapasitas tersebut, industri dalam negeri sebenarnya mampu secara penuh memenuhi kebutuhan keramik nasional tanpa harus bergantung pada impor,” jelas Faisol kepada Disway di Jakarta, pada Senin 19 Mei 2025.
Dalam hal ini, Faisol juga turut menyoroti peran Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) dalam meluncurkan layanan sertifikasi SNI wajib sektor keramik.
“Penerapan sistem ini membawa dampak positif signifikan, baik secara mikro terhadap efisiensi proses sertifikasi di tingkat perusahaan, maupun secara makro terhadap peningkatan transparansi, akuntabilitas, dan integrasi data industri nasional,” tutur Faisol
Hal serupa juga turut diungkapkan oleh Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi.
BACA JUGA:DTSEN Jadi Kunci Pencairan Bansos PKH BPNT 2025, Cek Nama Kamu di cekbansos.kemensos.go.id
BACA JUGA:Apa Itu Rekening Dormant yang Diblokir PPATK? Simak Penjelasannya
Menurutnya, sistem tersebut tidak hanya meningkatkan efisiensi dan transparansi, tetapi juga memperkuat ekosistem industri dalam menghadapi pasar global.
Hal ini juga turut dibuktikan lewat data Kemenperin usai pengimplementasian melalui SIINas, dimana sebanyak 23 perusahaan telah berhasil memperoleh Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI, dan 38 perusahaan lainnya sedang dalam proses pengajuan sertifikasi.
“Sampai saat ini, terdapat empat komoditas di lingkup SNI wajib di sektor keramik yang telah terintegrasi proses sertifikasi SNI-nya dalam SIINas, yaitu ubin keramik, kaca isolasi, kaca lembaran dan mineral wool,” jelas Andi.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:娱乐)
- Berkenalan dengan Rina, Pramugari AI Korean Air yang Memukau
- 5 Cara Jaga Kesehatan Otak, Fungsi Tak Menurun di Usia Lanjut
- Tarif Mancing TN Komodo Naik dari Rp25 Ribu Jadi Rp 5 Juta per Orang
- Suap WTP dari BPK, Apa Kata Bu Sri Mulyani?
- 7 Makanan Pembawa Keberuntungan, Harus Disantap saat Tahun Baru
- Kapan Pengumuman Hasil Pascasanggah CPNS 2024? Berikut Jadwalnya
- Ini 6 Tips untuk Mengatasi Jet Lag yang Menyebalkan
- Sakti: Pemerintah Lakukan 'Pemaksaan' Terkait RUU Pemilu
- Dilarang WHO, Dokter Jelaskan Bahaya Vape buat Paru
- Ini 6 Tips untuk Mengatasi Jet Lag yang Menyebalkan
- Peringati Sumpah Pemuda, Pemkab Kediri Fokus pada Peningkatan IPP
- Eks Penyidik KPK Beberkan Aliran Uang Suap PAW dari Hasto Dalam Kasus Harun Masiku, Ternyata..
- Termahal, Durian Musang King Terjual Sampai Rp618 Juta
- Ratusan Perda Diskriminatif Terhadap Gender, Perempuan Jadi Sasaran
- Resep dan Cara Membuat Cilok, Pakai Bumbu Kacang sampai Kuah
- Sore Ini, Mendagri Akan Serahkan Surat Penugasan Djarot
- Nusron Wahid Fokus Rumah Ibadah Segera Miliki Legalitas Demi Kepastian Hukum
- Cerita Eks Penyidik KPK yang Batal Geledah Kantor DPP PDIP pada 2020, Gegara Ulah Firli Bahuri!
- Hasil Uji Anggur Shine Muscat di 7 Pintu Masuk, BPOM Pastikan Aman dari Pestisida
- Padahal Menyehatkan, Tapi Minum Air Lemon Juga Ada Efek Sampingnya