会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Studi: Duduk Lebih dari 10 Jam Sehari Bisa Tingkatkan Risiko Demensia!

Studi: Duduk Lebih dari 10 Jam Sehari Bisa Tingkatkan Risiko Demensia

时间:2025-06-01 17:45:41 来源:quickq官网下载app 作者:综合 阅读:624次
Jakarta,quickq充值了怎么退款 CNN Indonesia--

Kini sudah tak ada lagi ada alasan mager untuk segera berdiri usai duduk terlalu lama di kursi.

Studi: Duduk Lebih dari 10 Jam Sehari Bisa Tingkatkan Risiko Demensia

Penelitian yang diterbitkan awal pekan ini di JAMA menemukan bahwa duduk diam selama 10 jam atau lebih setiap hari "berhubungan secara signifikan" dengan demensia, istilah umum untuk hilangnya fungsi kognitif.

Gejalanya meliputi kehilangan ingatan, kebingungan, dan kesulitan mengungkapkan pikiran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi apa hubungannya antara kebanyakan duduk dengan demensia?

Penelitian dilakukan melalui UK Biobank, sebuah gudang data medis dari setengah juta orang yang tinggal di Inggris.

Basis data tersebut memiliki informasi tentang hampir 50 ribu orang berusia 60 tahun atau lebih yang memakai akselerometer, atau perangkat pergelangan tangan yang melacak pergerakan, terus menerus selama satu minggu antara tahun 2013 hingga 2015.

Saat itu, tidak ada orang yang menderita demensia saat mulai memakai akselerometer.

Para peneliti dalam studi baru ini menggunakan catatan medis untuk menentukan bahwa, sekitar enam tahun setelah orang berpartisipasi dalam percobaan selama seminggu, 414 di antaranya menderita demensia.

Setelah menganalisis data akselerometer, mereka menemukan bahwa risiko peserta terkena demensia meningkat jika mereka menghabiskan sekitar 10 jam sehari untuk duduk diam, yang berarti mereka duduk atau berbaring dan mengeluarkan sedikit energi dalam satu hari.

Lihat Juga :
Catat, 7 Tanaman Herbal untuk Meningkatkan Kecerdasan Otak

Risikonya pun meningkat, dimana peserta yang banyak duduk selama 15 jam memiliki risiko tiga kali lipat terkena demensia dibandingkan rekan mereka yang tidak banyak duduk.

"Jumlah aktivitas menetap per hari tidak dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena demensia," tulis para peneliti.

"Meski belum sepenuhnya dipahami, berkurangnya aktivitas fisik menyebabkan berbagai efek negatif, termasuk penambahan berat badan, peningkatan peradangan, dan berkurangnya aliran darah ke otak," katanya.

"Jika digabungkan, faktor-faktor ini dapat meningkatkan risiko demensia seseorang, kemungkinan besar disebabkan oleh kerusakan langsung dan tidak langsung pada sel-sel otak," kata Keiland Cooper, seorang peneliti doktoral dalam ilmu kognitif dan ilmu saraf di Universitas California, Irvine, yang tak terlibat dalam penelitian. 

(chs)

(责任编辑:娱乐)

相关内容
  • FOTO: YouTuber Virtual Jepang Merambah Amerika
  • Penjelasan Menkes soal Risiko Kematian Pemilik Ukuran Celana 33
  • Pengakuan Dokter Gigi Iseng Rekam Mahasiswi Mandi, Kini Menatap Hidup Tinggal di Penjara
  • Mengenal Megalophobia, Kala Ukuran Besar Jadi Sumber Ketakutan
  • Daftar Relaksasi HET Beras Premium dan Medium di Seluruh Indonesia, Papua dan Maluku Paling Mahal
  • Buntut Kerusuhan Lapas Muara Beliti, Menteri Imipas Imbau Jajaran tak Gentar
  • Status Sebagai Negara Nonblok, Kadin Optimis Indonesia Jadi Penyeimbang China
  • Masih Sering Makan Mi Instan Pakai Nasi? Ini Risikonya ke Tubuh Kamu
推荐内容
  • Jangan Tidur dalam Keadaan Marah, Ini Dampaknya
  • Namanya Bakal Diganti Jadi Rumah Sakit Internasional, Pramono: RSUD Mengecilkan Diri Sendiri
  • Panasonic Holding PHK Ribuan Karyawannya, Kemenperin: Persaingan Semakin Ketat
  • Jemaah Haji Indonesia Bakal Diantar Jemput Bus Shalawat Inklusif dari Hotel ke Masjidil Haram
  • DKPP: Hasyim Asy'ari Minta Vincent
  • Arus Balik Libur Waisak Tembus 196 Ribu Kendaraan, Jalur Timur Paling Padat