时间:2025-05-25 22:08:16 来源:网络整理 编辑:时尚
Warta Ekonomi, Jakarta - Ketegangan antara kepentingan politik dan strategi bisnis global kembali me quickq免费版
Ketegangan antara kepentingan politik dan strategi bisnis global kembali mencuat. Saham Apple Inc (NASDAQ:AAPL) tergelincir 2,7% pada perdagangan Jumat setelah mantan Presiden AS Donald Trump melontarkan ancaman untuk mengenakan tarif 25% terhadap produk Apple yang tidak diproduksi di Amerika Serikat.
Lewat platform Truth Social, Trump menyatakan bahwa produk ikonik seperti iPhone seharusnya dibuat di AS, bukan di India atau negara lain.
“Kalau tidak, Apple harus membayar tarif minimal 25%,” tulis Trump, yang dikenal vokal dalam mendorong kembalinya manufaktur ke dalam negeri, dikutip Minggu (25/5/2025).
Komentarnya langsung berimbas ke pasar. Indeks utama Wall Street seperti S&P 500 dan Nasdaq 100 mengalami pelemahan masing-masing 0,5% hingga 0,9%, dengan Apple menjadi salah satu kontributor penurunan terbesar.
Ironisnya, tekanan politik ini muncul di saat Apple gencar melakukan diversifikasi rantai pasokan. Mitra utama mereka, Foxconn, dilaporkan tengah menanamkan investasi sebesar USD1,5 miliar untuk membangun fasilitas produksi di Tamil Nadu, India. Langkah ini mencerminkan upaya Apple mengurangi ketergantungan terhadap manufaktur di Tiongkok dan memperkuat kehadiran di Asia Selatan.
Baca Juga: Sam Altman Gelontorkan Rp104 Triliun Demi Bunuh iPhone! OpenAI Rekrut Otak di Balik Apple
Meski retorika Trump menarik perhatian, analis menilai realisasi produksi iPhone secara penuh di AS masih jauh dari kenyataan.
Dan Ives dari Wedbush menyebut ide tersebut sebagai "dongeng", seraya memperkirakan harga iPhone bisa melonjak hingga USD3.500 jika diproduksi di dalam negeri, angka yang dinilai tidak realistis dan bisa memakan waktu 5 hingga 10 tahun untuk diwujudkan.
Analis UBS, David Vogt, menambahkan bahwa meskipun pengenaan tarif akan menambah beban bagi Apple, dampaknya terhadap laba per saham (EPS) tetap dalam batas wajar yakni sekitar USD0,51 per tahun jika dikenakan pada 70 juta iPhone yang diimpor dari China dan India.
Meski belum jelas apakah ancaman tarif ini akan diwujudkan, sinyal politik ini menambah tekanan terhadap Apple yang kini berada di persimpangan antara efisiensi global dan tuntutan nasionalisme ekonomi.
Surat Pengajuan Cawagub DKI Masih di Gerindra, PKS: Biar Masyarakat yang Nilai2025-05-25 22:03
Bang Sandi Minta Warga Berbudaya Bersih, Jangan BAB Sembarangan!2025-05-25 21:40
Per Juli 2018, Inflasi DKI Jakarta Turun Jadi 0,26%2025-05-25 21:35
VIDEO: Jangan Putus Asa dari Rahmat Allah2025-05-25 21:02
Kementerian BUMN Minta Nindya Karya Ikuti Proses Hukum2025-05-25 20:53
Bacaan Doa Kamilin yang Dibaca Setelah Salat Tarawih di Bulan Ramadan2025-05-25 20:52
Dikirimi Ucapan Jelang Puasa, Marhaban Ya Ramadan Dijawab Apa?2025-05-25 20:39
PDIP Bantah Kadernya Kena OTT KPK2025-05-25 20:32
Bolehkah Langsung Makan Nasi Saat Buka Puasa? Ini Kata Dokter2025-05-25 19:50
Deretan Negara yang Mudah Berikan Kewarganegaraan, Ada Turki2025-05-25 19:45
7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula, Sering Lapar hingga Kerutan Wajah2025-05-25 22:02
VIDEO: Puasa Ramadan Jadi Jalan Menuju Ketakwaan2025-05-25 21:27
Polri Klaim Penanganan Saat Bentrok di Pulau Rempang Sudah Sesuai Prosedur: Apa yang Dievaluasi?2025-05-25 21:23
Anies Inginkan Perubahan Perilaku di Kawasan Industri2025-05-25 20:37
Polri Sebut Gas Air Mata Mengenai Anak Sekolah di Pulau Rempang karena Tertiup Angin2025-05-25 20:26
Benarkah Minum Teh Saat Berbuka dan Sahur Tidak Dianjurkan?2025-05-25 20:18
Mendaki Gunung Ketika Musim Hujan, Amankah?2025-05-25 20:15
Sandiaga Lomba Balap Karung Lawan Bule, Menang atau Kalah?2025-05-25 20:03
Bolehkah Langsung Makan Nasi Saat Buka Puasa? Ini Kata Dokter2025-05-25 19:53
Anies Inginkan Perubahan Perilaku di Kawasan Industri2025-05-25 19:49