Kata Dokter soal Puasa 120 Jam ala Ashanty, Bermanfaat atau Bahaya?
Daftar Isi
- Bisa berbahaya
- 1. Penurunan berat badan
- 2. Penurunan metabolisme tubuh
- 3. Efek rebound berat badan
- 4. Risiko penyakit lambung
Aktris dan penyanyi Ashanty mengaku menjalani prolonged fastingselama total lima hari atau 120 jam. Dalam kurun waktu itu, ia hanya mengonsumsi air putih, air garam, teh, dan kopitanpa kalori.
Bukan untuk menurunkan berat badan, metode ini dilakukan Ashanty untuk menjaga kesehatan tubuh agar otaknya lebih maksimal jelang ujian proposal disertasi S3-nya.
Tapi, apa benar puasa lebih dari 100 jam memang bermanfaat untuk kesehatan?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
"Bahkan secara medis pun terbukti daripada puasa 100 jam lebih, akan lebih baik jika memperhatikan asupan makanan yang bisa dilakukan seumur hidup," kata Jessica saat ditemui usai menghadiri acara Kolaborasi Strategis Bethsaida Healthcare dengan IHH, GAH & Indo Medivac di Bethsaida Hospital, Gading Serpong, Tangerang, Selasa (29/4).
Puasa dalam waktu lebih dari 100 jam tentu bukan tanpa risiko. Apalagi, tubuh manusia juga tetap membutuhkan asupan makanan yang cukup setiap hari.
"Sudah pasti bagi kita [puasa 120 jam] bukan hal yang bagus, manusia itu kebutuhan makan itu harus tercukupi," jelas Jessica.
Bisa berbahaya
Jessica juga memperingatkan bahwa puasa ekstrem bisa berbahaya, terutama bagi individu yang memiliki masalah kesehatan tertentu.
"Kalau pada pasien yang punya kencing manis atau riwayat sakit jantung, itu tidak disarankan. Karena metabolismenya sudah terganggu, puasa segitu lama justru bisa memperburuk kondisi," katanya.
Alih-alih melakukan puasa ekstrem, Jessica lebih merekomendasikan pola makan sehat. Tetap makan tiga kali sehari dengan komposisi seimbang antara karbohidrat, protein, lemak sehat, dan serat.
![]() |
Senada dengan Jessica, dokter spesialis gizi Johanes Chandrawinata secara tegas menyatakan bahwa puasa 100 jam tanpa makan apa pun tidak baik untuk kesehatan.
"Puasa tidak makan apa pun dan hanya minum air putih saja tentu mengurangi asupan kalori hingga 0, karena air putih bebas kalori," jelas Johanes.
Johanes pun merinci berbagai risiko serius dari prolonged fasting selama lebih dari 100 jam.
1. Penurunan berat badan
Penurunan berat badan memang akan terjadi setelah berpuasa selama 100 jam lebih. Namun, bukan hanya lemak yang berkurang, tapi juga massa otot.
"Terjadi penurunan berat badan dengan penurunan massa lemak dan otot, juga terjadi defisiensi berbagai vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia," tegasnya.
Lihat Juga :![]() |
2. Penurunan metabolisme tubuh
Tubuh merespons puasa 100 jam dengan cara menurunkan tingkat metabolisme secara drastis. Hal ini dapat mempercepat kenaikan berat badan setelah puasa selesai.
3. Efek rebound berat badan
Setelah puasa berakhir, nafsu makan meningkat, rasa kenyang menurun, sehingga berat badan cepat kembali naik bahkan bisa melampaui berat badan semula.
4. Risiko penyakit lambung
Puasa 100 jam juga buruk bagi penderita penyakit lambung akut dan kronis karena dapat memperburuk gejala.
(责任编辑:娱乐)
- ·Alamak! Orang PDIP DKI Sentil Keras Anies Baswedan: Tong Kosong
- ·Cara Pesan Tiket di IKNOW Sebelum Berkunjung ke IKN
- ·Pramugari Beri Saran Penumpang Pesawat Tak Minum Air dari Ketel
- ·Jalan Tol dan Kereta Bikin Penerbangan Domestik Anjlok Dua Tahun Berturut
- ·Cie, cie, Ahok Titip Salam untuk Anies
- ·AHY Hadiri Ujian Terbuka Program Doktor Dirjen PPTR, Sampaikan Pesan untuk Pemangku Kebijakan
- ·FOTO: Lembut dan Cair Koleksi Teranyar Armani di Milan Fashion Week
- ·Semakin Berkembang, Kemenperin Ungkap Industri Halal Akan Topang Ekonomi Nasional
- ·Disindir Megawati, Benarkah Jakarta Amburadul?
- ·Dompet Dhuafa dan PUB Gulirkan Program Bebas Rentenir dan Pinjol
- ·Total 23 Saksi Diperiksa Atas Dugaan Pemerasan Syahrul Yasin Limpo oleh Pimpinan KPK
- ·Menkop Optimis Pembentukan 80 Ribu Kopdes Merah Putih Dapat Tercapai Sebelum 12 Juli 2025
- ·Pengamat Sebut Wajib Kerja bagi Penerima Beasiswa ITB sebagai Perbudakan Modern
- ·Link Live Streaming Debat Pertama Pilgub Jakarta 6 Oktober 2024, Catat Jangan sampai Ketinggalan!
- ·Buat Stok Masak Sahur, Cek Cara Bikin Kaldu Tulang Serbaguna
- ·Petani Swadaya di Riau Minggu Ini Tersenyum, Harga Sawit Naik, Plasma Anjlok
- ·Tanggapi Pembatasan Ekspor AS, Nvidia Luncurkan Chip AI Murah untuk China
- ·Cara Cek Dana PIP 2024 Secara Mandiri, Cair Hingga Rp1,8 Juta Per Tahun
- ·11 Saksi Dugaan Pemeresan oleh Pimpinan KPK Telah Diperiksa Ditkrimsus PMJ
- ·Berasalan Sakit, KPK Jadwalkan Ulang Direktur PT Ekamaz Putra Persada