Perjalanan Dji Sam Soe, Rokok Warung yang Sukses di Pasar Indonesia hingga Dibeli Philip Morris
Dji Sam Soe adalah merek rokok kretek legendaris asli Indonesia. produk yang dijuluki dengan King Of Kretek ini telah hadir lebih dari satu abad di tanah air. PT HM Sampoerna Tbk yang menjadi produsen Dji Sam Soe ini didirikan oleh Liem Seeng Tee, seorang imigran dari Tiongkok.
Liem Seeng Tee diketahui lahir pada tahun 1893 di Fujian Tiongkok. Ia lahir dari keluarga kurang mampu dan saat berusia 4 tahun ia telah ditinggal ibunya yang berpulang dalam keadaan sakit dan tak tahan di musim dingin.
Satu tahun setelah ibunya meninggal, ia bersama ayah dan kakak perempuannya ingin mengadu nasib ke tempat lain untuk kehidupan yang lebih baik. Selama berminggu-minggu perjalanan dengan menumpang kapal dagang mereka akhirnya tiba di Singapura. Di Singapura, ia harus berpisah dengan kakak perempuannya karena telah diadopsi oleh sebuah keluarga disana.
Kemudian ia bersama ayahnya melanjutkan perjalanan ke Jawa Timur dan akhirnya tiba di Surabaya. Setelah enam bulan tiba di Surabaya, nasib buruk harus datang kembali kepada Liem karena sang ayah meninggal dunia. Kemudian Liem kemudian diadopsi oleh keluarga Hokkien sederhana yang ada di Surabaya. Sesuai dengan peraturan pemerintah saat itu, nama Liem kemudian berubah menjadi Sampoerna.
Saat masih remaja di usia 11 tahun, Sampoerna meninggalkan rumah keluarga angkatnya untuk bekerja di sebuah restoran kecil. Waktu pun berlalu hingga pada 1912, ia menikah dengan Siem Tjiang Nio. Setelah memiliki beberapa uang yang cukup ia dan sang istri mendirikan warung kelontong kecil. Warung tersebut dikelola oleh sang istri dan Liem berjualan di kereta.
Suatu saat, ia mendapat tawaran kerja untuk meracik dan menggulung rokok di Lamongan. Karena gaji yang ditawarkan cukup besar ia pun menerima tawaran tersebut bahkan sampai rela bolak-balik Surabaya-Lamongan. Di tahun 1913, Sampoerna memiliki ide untuk menjual rokok racikannya di warung kelontongnya sendiri. Di luar dugaan, rokok racikannya tersebut disukai pembeli setempat hingga pendapatan warung yang diberi nama Handelman Maatschappij (HM) itu melonjak tajam. Rokok yang ia jual tersebut diberi nama bernama Dji Sam Soe.
Seiring berjalannya waktu, kehidupan Sampoerna beserta istrinya berangsur-angsur membaik bahkan mereka mampu membeli sebuah gedung bekas yayasan panti asuhan untuk gunakan sebagai tempat dan fasilitas untuk memproduksi rokok Sampoerna. Sampai saat ini, kawasan tersebut dikenal dengan nama Pabrik Taman Sampoerna dan masih terus beroperasi.
Di dalam kompleks tersebut juga terdapat sebuah aula besar yang ia jadikan sebagai bioskop pada 1932 hingga 1961. Bahkan, arti kelas dunia Charlie Chaplin pernah menyambangi bioskop ini ketika berkunjung ke Surabaya.
Namun bisnis Sampoerna juga pernah mengalami kemerosotan, terutama pada tahun 1942 kediamannya hancur lebur dijarah oleh pemerintah Jepang. Harta Bendanya dirampas dan ia sekeluarga ditahan di pengasingan. Tiga tahun kemudian, Sampoerna dan keluarga berhasil berkumpul kembali dan merenovasi kediaman mereka yang sudah luluh lantak di tanah.
Sembari membangun kembali rumahnya dari nol, begitu juga dengan bisnis rokoknya. Hingga akhirnya Sampoerna wafat pada 1956 dan perusahaan rokoknya dikelola oleh anak keduanya, yaitu Swie Ling alias Aga Sampoerna.
Pada tahun 1963 perseroan akhirnya didirikan dengan mengganti nama Belanda menjadi dPT Hanjaya Mandala (HM) Sampoerna. Di bawah kepemimpinan Aga, PT HM Sampoerna mampu bangkit kembali perusahaan dengan manajemen yang lebih baik. Karena sebelumnya, Aga juga telah merintis bisnis rokoknya sendiri dengan nama "Panamas" lewat PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas yang didirikan pada 19 Oktober 1963 dan berbasis di Bali.
Lambat laun PT HM Sampoerna sudah memiliki 1.200 karyawan dan produksinya mencapai 1,3 juta batang/hari. Aga memiliki prinsip bahwa semua rokok yang diproduksi perusahaan, harus terjual pada hari itu juga. Maka, dengan segala strategi akhirnya rokok Sampoerna terjual 2,5 juta batang/hari dan mendatangkan keuntungan US$ 250.000/bulan.
Kemudian di tahun 1977, Putera Sampoerna yang merupakan anak dari Aga, masuk ke dalam manajemen perusahaan dan melakukan modernisasi distribusi dan kinerja perusahaan. Generasi ketiga tersebut menciptakan banyak inovasi seperti membangun pabrik baru seluas 153 hektar yang memproduksi rokok secara terpadu dan modern serta membeli tembakau langsung dari petani.
Kolaborasi antara Putera dan Aga kemudian juga merambah ke bidang transportasi, percetakan, periklanan, perdagangan, dan lainnya. Diketahui, Sampoerna telah memiliki saham di perusahaan supermarket Alfa, bergerak di bidang perbankan melalui Sampoerna Bank serta terjun ke industri mebel. Kini, Dji Sam Soe pun dikendalikan oleh generasi keempat Sampoerna, yakni Michael Sampoerna, yang merupakan anak dari Putera Sampoerna.
Pada suatu kesempatan, Putera Sampoerna mengatakan bahwa kunci sukses Sampoerna adalah selalu menjaga cita rasa. Menurutnya, baik sigaret kretek tangan maupun sigaret kretek mesin hasil yang diproduksi PT Sampoerna seluruhnya dikerjakan dengan dasar tradisi kesempurnaan dan keunggulan mutu.
Karena mempertahankan kualitas racikan ini, cita rasa dan aroma Dji Sam Soe pun tetap terjaga dan menjadi legendaris di Indonesia. Maka tak diragukan lagi, Dji Sam Soe pun sering mendapat julukan sebagai “King of Kretek” dan “Mother of All Kretek”.
Akhirnya pada tahun 2005, menurut Richard Borsuk dan Nancy Chng dalam buku "Liem Sioe Liong dan Salim Group", bisnis rokok legendaris itupun akhirnya dijual kepada Philip Morris, produsen rokok asal Amerika Serikat dengan keahlian pada produk rokok putih seperti Marlboro, Virginia Slims, dan Benson & Hedges. Padahal pada saat itu Sampoerna menjadi penguasa pasar rokok di Indonesia dengan pangsa pasar 25%. Pemilik utama PT HM Sampoerna Tbk. saat ini adalah Philip Morris International (PMI), dengan kepemilikan sebesar 92,50% saham.
(责任编辑:焦点)
SBY Tak Ada di Struktur TKN Prabowo
Tamara Tyasmara dan Ibunya Menangis Histeris Usai Diperiksa di PMJ
Puncak Gunung Fuji Tak Bersalju, Pertama Kali Sejak 130 Tahun Terakhir
PDIP Keberatan Ambang Batas Parlemen 4 Persen Dihapus, Komarudin: Itu Wewenang Pembuat UU Bukan MK!
Novel Bamukmin Minta Ferdinand Hutahaean Dibikin Nasibnya Seperti M Kece
- Tergerus Arus Kali Cipinang, Tebing 10 Meter di Cibubur Longsor, 2 Rumah Terdampak
- The Fed: Investor Waspada, Belum Ada Eksodus Investasi di AS
- Jangan Senang Dulu, Masih Ada Banyak Hal yang Belum Dituntaskan Anies Baswedan sebagai Gubernur
- Urai Arus Balik, Jadwal Masuk Sekolah Diundur Jadi 12 Mei
- Hasil Temuan Bawaslu, Mayor Teddy Hadir di Debat sebagai Ajudan Capres
- 6 Kombinasi Makanan yang Bikin Nutrisi Terserap Sempurna
- Dinas LH DKI Buru Truk Sedot Tinja Buang Pup di Cawang, Izin Usaha Pelaku Terancam Dicabut
- Curiga Main Serong, Suami di Tangsel Pukul hingga Banting Istri
-
Siapa Saja Kelompok Orang yang Tidak Boleh Minum Madu?
Daftar Isi Orang yang tidak boleh minum madu ...[详细]
-
Disebut Harus Ditiru Pemimpin Lain, Anies Baswedan Tak Hadiri Undangan Danny Pomanto, Alasannya...
Warta Ekonomi, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipastikan absen menghadiri undangan pe ...[详细]
-
Ribut di Jalanan, Sopir TransJakarta Tewas Ditusuk Pria Misterius di Ciracas Jaktim
SuaraJakarta.id - Sopir TransJakarta bernama Randi Pramono (30) tewas ditusuk di Ciracas, Jakarta Ti ...[详细]
-
PPP Ingin Ambang Batas Parlemen Dikembalikan 2,5%, Representasi Suara Rakyat Lebih Besar
JAKARTA, DISWAY.ID -Ambang batas partai politik lolos DPR atau parlemen harus 4%.Menanggapi hal itu, ...[详细]
-
Oscar Darmawan Mundur dari Jabatan CEO Indodax, Ini Alasannya
Warta Ekonomi, Jakarta - Oscar Darmawan resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO PT Indod ...[详细]
-
Terbukti Suap Eks Penyidik KPK, Pengadilan Vonis Azis Syamsuddin 3,5 Tahun Penjara
Warta Ekonomi - Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta menjatuhkan vonis 3 tahun 6 bulan penjara p ...[详细]
-
Ribut di Jalanan, Sopir TransJakarta Tewas Ditusuk Pria Misterius di Ciracas Jaktim
SuaraJakarta.id - Sopir TransJakarta bernama Randi Pramono (30) tewas ditusuk di Ciracas, Jakarta Ti ...[详细]
-
Indocertes Bantah Tuduhan Lakukan Penyekapan Terhadap Pengusaha di Depok Selama 3 Hari
Warta Ekonomi, Jakarta - PT Indocertes Melalui kuasa hukumnya membantah tuduhan seorang pengusaha as ...[详细]
-
Insiden Penembakan Pesawat PT Asian One Air di Papua, Kemenhub Pastikan Semua Penumpang Selamat
JAKARTA, DISWAY.ID -Terjadi lagi insiden penembakan terhadap pesawat di Papua, namun Kemenhub memast ...[详细]
-
Ditemukan Membengkak, Ibu Rumah Tangga Tewas di Kontrakan Jakut
SuaraJakarta.id - Polisi mengusut penemuan jenazah seorang ibu rumah tangga yang diperkirakan berusi ...[详细]
Jelang Batas Pencairan Dana BSU, Kantor Pos Denpasar Buka Hingga Jam 10 Malam
Ada Truk Mogok Di Tol JORR Arah Kampung Rambutan Pagi Ini, Lalin Macet
- 7 Kebiasaan Ini Bisa Bantu Bakar Lemak Perut saat Tidur
- Jelang Batas Pencairan Dana BSU, Kantor Pos Denpasar Buka Hingga Jam 10 Malam
- Terbukti Suap Eks Penyidik KPK, Pengadilan Vonis Azis Syamsuddin 3,5 Tahun Penjara
- Nicho Silalahi Berani Bilang ke Ruhut Sitompul: Kupikir Abang Cerdas dan Paham Hukum
- Begini Respons Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo Soal 'Pemeras' Dirinya Jadi Tersangka
- Berhenti Konsumsi Minuman Manis, Apa yang Terjadi pada Tubuh?
- PKB Buka Suara soal Peluang Koalisi dengan Prabowo