会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Pertama dalam Sejarah, Jepang Izinkan Wanita Ikut Festival Pria Bugil!

Pertama dalam Sejarah, Jepang Izinkan Wanita Ikut Festival Pria Bugil

时间:2025-06-08 04:05:37 来源:quickq官网下载app 作者:综合 阅读:547次
Jakarta,quickqiOS版 CNN Indonesia--

Sebuah kuil di Jepangyang menjadi tempat penyelenggaraan Festival Hadaka Matsuri atau "Pria Bugil" sejak sekitar 1.250 tahun yang lalu, untuk pertama kalinya dalam sejarah akan mengizinkan wanita ambil bagian dalam ritual tersebut pada tahun ini.

Namun, wanita tetap tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam puncak festival, di mana para pria hanya akan mengenakan cawat mencoba menyentuh laki-laki telanjang bulat, yang dalam Bahasa Jepang disebut sebagai shin-otokoatau "manusia dewa", untuk mendapatkan keberuntungan di tahun depan.

Keputusan para tetua di Kuil Konomiya, Inazawa, prefektur Aichi, mendapat pujian dari kaum wanita dan pakar gender, karena dianggap sebagai langkah maju dalam kampanye mereka untuk kesetaraan.

Pertama dalam Sejarah, Jepang Izinkan Wanita Ikut Festival Pria Bugil

Pertama dalam Sejarah, Jepang Izinkan Wanita Ikut Festival Pria Bugil

Pilihan Redaksi
  • Bromo Masuk 3 Besar Taman Nasional Terindah di Dunia
  • Roller Coaster Macet Terjadi Lagi, 32 Orang Tergantung Terbalik
  • Kapan Waktu Terbaik Liburan ke Jepang?

Festival Hadaka Matsuri yang biasanya hanya diperuntukkan bagi pria dijadwalkan berlangsung sepanjang hari pada tanggal 22 Februari. Pejabat panitia penyelenggara Mitsugu Katayama mengatakan kepada This Week in Asiabahwa sekitar 10 ribu masyarakat lokal diperkirakan akan ambil bagian dalam festival tersebut.

Pertama dalam Sejarah, Jepang Izinkan Wanita Ikut Festival Pria Bugil

ADVERTISEMENT

Pertama dalam Sejarah, Jepang Izinkan Wanita Ikut Festival Pria Bugil

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengklaim bahwa perempuan tidak dilarang secara aktif untuk mengambil bagian dalam setiap elemen perayaan hari itu, namun sebelumnya tidak ada kelompok perempuan setempat yang ingin terlibat.

Tahun ini, sekitar 40 wanita berkumpul untuk mengambil bagian dalam ritual persembahan bambu di kuil tersebut.

Ayaka Suzuki, salah satu wanita yang pertama kali ambil bagian dalam acara tersebut, mengatakan pada konferensi pers di kuil pada Sabtu (20/1) bahwa dia sudah lama ingin terlibat.

Penduduk Inazawa mengatakan bahwa dia ingin menjadi bagian dari hari terpenting dalam kalender kota itu sejak dia masih kecil, dan menambahkan, "Saya bisa berpartisipasi jika saya laki-laki," lapor surat kabar Yomiuri.

Suzuki adalah wakil ketua kelompok yang menuntut agar perempuan diizinkan mengambil bagian dalam festival tersebut. Dia bermaksud menggunakan perannya dalam acara tersebut untuk mendoakan keselamatan keluarganya dan orang-orang yang terkena dampak Semenanjung Noto akibat gempa bumi.

Sumie Kawakami, seorang instruktur di Universitas Yamanashi Gakuin, yang berfokus pada isu-isu perempuan dan gender, mengatakan bahwa dia terkejut namun senang dengan keputusan kuil tersebut.

Kawakami menambahkan bahwa dia berharap ini akan menjadi langkah pertama agar perempuan diizinkan mengambil bagian dalam setiap hal dari perayaan tersebut.

"Saya sangat senang mendengarnya dan ini merupakan pertanda baik bahwa Jepang sedang bergerak maju, meski tentu saja hal ini sudah lama tertunda," kata Kawakami.

"Ada bidang kehidupan lain di Jepang di mana perempuan tidak diizinkan untuk berpartisipasi, seperti larangan perempuan masuk ke ring sumo 'dohyo', dan menurut saya agama Shinto cukup membatasi perempuan," tambahnya.

Akar dari Festival Hadaka Matsuri berawal dari masa ketika masyarakat lokal yang percaya takhayul ingin mendapatkan keberuntungan di tahun depan, terutama pada saat terjadi wabah penyakit dan terkena penyakit umum lainnya. Laki-laki setempat akan berkumpul di kuil di kota yang tadinya sepi itu pada pagi hari untuk memulai ritual hari itu.

Para pria hanya akan mengenakan cawat "fundoshi" putih dan bandana berwarna saat mereka berparade keliling kota, saling melempar ember berisi air dingin, meneguk sake agar tetap hangat, dan membawa kuil portabel di atas tiang bambu panjang yang dihiasi pita. Ketika orang-orang yang bersuka ria akhirnya sampai di kuil pada sore hari, mereka memanggil shin-otoko untuk muncul.

Menurut legenda setempat, pria terpilih akan menyendiri selama berhari-hari menjelang acara tersebut, dan menghabiskan waktu dalam doa. Pada hari festival, dia dicukur dari ujung kepala sampai ujung kaki, ditelanjangi, dan akhirnya dikirim ke kerumunan orang di sekitar kuil.

(责任编辑:综合)

相关内容
  • Meraba Braille, Membaca dan Menulis Dalam 'Kegelapan'
  • Banyak Manfaatnya, Ini 6 Cara Jadi Morning Person
  • Menara Eiffel Ditutup Sementara Gara
  • Resesi Seks China Makin Menjadi, Warganya Pilih Pacaran dengan Chatbot
  • Jadi Trending Topic di Media Sosial, Apa Itu Songong?
  • PSAB Juaranya, Ini Rekap Saham Paling Mendulang Cuan Selama Sepekan
  • Alice Norin Mengidap Kanker Sarkoma, Kenali Penyebab dan Gejalanya
  • 5 Resep Spaghetti yang Simpel dan Paling Banyak Digemari
推荐内容
  • Dosen UGM Ungkap Bahaya Rip Current yang Menggulung Nyawa Siswa SMPN 7 Mojokerto
  • Viral 'Bayi
  • Di Kota di India Ini, Dilarang Jual dan Beli Permen Kapas Warna
  • Ikadin Ingatkan Prinsip Keadilan Sebelum Prabowo Sahkan RUU Perampasan Aset
  • Pemprov Jakarta Jadi Dalang Penyaluran Saldo Dana Bansos KJP Plus 2025 Tahap I Batal Cair
  • SKCK Online, Cek Cara Buat dan Dokumen Pentingnya