Pengusaha Beberkan Bedanya PSBB Total Besok dengan PSBB Sebelumnya
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sepanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan menurun. Meski penurunan ini tidak akan sedalam seperti penerapan PSBB pada April lalu.
Wakil Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani, menyampaikan bahwa pihaknya berasumsi PSBB akan menjadi lebih halus dilaksanakan oleh pelaku usaha dan masyarakat karena sudah pernah dilakukan sebelumnya.
Baca Juga: Anies: Pasar dan Pusat Perbelanjaan Masih Beroperasi dengan Kapasitas 50%
"Sehingga blunder-blunderkoordinasi dan pelaksanaan PSBB seperti yang terjadi di April-Mei menjadi minim dan kinerja perusahaan-perusahaan yang masih boleh beroperasi bisa maksimal," ujar Shinta, Minggu (13/9/2020).
Shinta menyebut bahwa sebagian besar pelaku usaha sudah melakukan transisi ke online tradingdan remote workingsecara maksimal dan sudah terbiasa mengatasi aktivitas saat PSBB sehingga kinerja tidak terlalu drop meski permintaan pasar domestik secara agregat cenderung turun.
Selain itu, kinerja ekspor juga tetap akan tumbuh positif tanpa hambatan sepanjang PSBB dengan catatan tidak ada gangguan logistik perdagangan maupun masalah inefisiensi supply chainlain di sisi produksi maupun perdagangan.
"Sehingga kinerja ekonomi nasional bisa dibantu oleh perbaikan permintaan pasar global yang memiliki tren positif terhadap normalisasi kegiatan ekonomi," kata dia.
Dia menyampaikan, jika asumsi tersebut berubah menjadi lebih buruk, proyeksi pertumbuhan kinerja juga akan berubah ke arah yang lebih negatif atau pesimistis. Proyeksi ini juga tidak berlaku secara sektoral karena beberapa sektor kemungkinan besar akan mati total atau memiliki kinerja mendekati nol seperti sektor retail, angkutan massa, dan sektor jasa pada umumnya selain sektor-sektor jasa yang sifatnya lebih sebagai public facilitiesyang diizinkan beroperasi sepanjang PSBB seperti sektor energi, perbankan, telco, dan lain-lain.
"Untuk sektor-sektor tersebut dampaknya akan sangat immediate. Jadi, begitu diberlakukan hari Senin, penurunan kinerjanya akan langsung terasa pada detik itu juga. Untuk sektor lain, penurunannya akan bervariasi antara 30-80% tergantung jenis output-nya," ucapnya.
"Dalam kondisi yang seperti ini, pelaku usaha tentu akan mengupayakan segala hal untuk bertahan. Ini bisa dalam bentuk transisi ke remote working, online trading, memaksimalkan pemanfaatan stimulus-stimulus pemerintah atau meminta dispensasi untuk beroperasi kepada pemda sesuai dengan kebutuhan kinerjanya," sambungnya.
相关文章:
- 5 Daun yang Bisa Menurunkan Berat Badan, Hempas Lemak Murah Meriah
- FOTO: Kemayoran Bersiap Sambut Jakarta Fair 2024
- Mendagri: PLBN Penting untuk Membangun Indonesia dari Pinggiran
- Pemerintah Targetkan Kendaraan Listrik Bisa Terjual 100.000 Unit hingga Akhir Tahun ini
- Miliki Komitmen Besar pada Kesejahteraan Petani, API 02 Dukung Prabowo
- Indonesia Masuk Daftar Negara dengan Wanita Tercantik di Asia
- Gubernur Jakarta Bakal Ditunjuk Langsung Presiden, HNW: Merampas Kedaulatan Rakyat
- 8 Cara Mencegah Makeup Cakey, Foundation Aman Anti 'Longsor'
- LBH DKI Tuduh Anies Gusur Paksa, Satpol PP Bantah
- Budaya FOMO Punya Andil Dorong Banyak Orang Berjudi Online
相关推荐:
- Polisi Periksa Eks Mentan SYL Soal Kasus Firli Bahuri Hari Ini
- HUT Jakarta Ke
- 5 Ikan Lokal Pengganti Salmon, Makan Sehat Tak Perlu Mahal
- FOTO: Kawasan Gunung Bromo Dipadati Wisatawan Saat Libur Panjang
- Kolaborasi Garuda Indonesia
- 5 Air Rebusan Pereda Sakit Kepala, Nyut
- Timnas AMIN: Film Dokumenter Dirty Vote Bukan Fitnah, Sebagian yang Diceritakan Betul
- Tamara Tyasmara Bocorkan Pertanyaan Saat Diperiksa di Polda Metro Jaya
- 6 Cara Gampang Bikin Wanita Mood Buat Bercinta, Pria Sudah Tahu?
- Ilmuwan Sebut Tinta Tato Bisa Sebabkan Kanker Darah
- KPU Ungkap Gibran Dapat Giliran Pertama Paparkan Visi Misi di Debat Cawapres
- Besok Puasa Rajab 2024, Ini Hukum, Waktu dan Perbedaan 4 Mazhab Ulama
- Anies Beberkan Kriteria Menteri Kabinet Anies Baswedan
- Dokter Tegaskan Ulekan Batu Tak Picu Batu Ginjal
- Masih Soal Kasus Setnov, Mahfud: Segera Dilimpahkan ke Pengadilan
- Pembiayaan Mobil dan Motor Listrik Capai Rp17,71 Triliun di April 2025
- Rawan Kontaminasi, IDAI Tak Rekomendasikan Pemberian ASI Bubuk
- Ayah Sultan Rifat Pastikan Kasus di PMJ Tidak Berhenti
- 5 Buah Peninggi Badan Anak, Jadikan Camilan Sehari
- Giring Komisaris Anak Usaha Garuda (GMFI), Pengurus Lama Dicopot