Eka Hospital Gelar Health Talk Penanganan Saraf Kejepit di Jambi
Herniated Nucleus Pulposus (HNP) atau saraf terjepit disebut menjadi salah satu masalah yang kerap terjadi pada tulang belakang. Guna memberikan edukasi kepada masyarakat Jambi terkait Penanganan Terkini Saraf Terjepit, Eka Hospital menyelenggarakan Health Talkbekerjasama dengan SKK Migas.
Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan karyawan SKK Migas di Petrochina International Jabung Timur-Jambi, dengan menghadirkan narasumber dr. Harmantya Mahadhipta, SpOT (K), Spine - Konsultan Tulang Belakang Eka Hospital BSD.
Pada umumnya HNP ditandai dengan kondisi saraf yang tertekan (terjepit) oleh bagian sekitarnya dan akan menimbulkan rasa nyeri seperti tusukan jarum yang terjadi di area tulang belakang (lumbal) dan leher (cervical).
Dalam penanganan pasien saraf terjepit, salah satu tindakan yang biasa dilakukan adalah Metode Endoskopi yaitu Percutaneous Endoscopic Lumbar Discectomy (PELD),yang merupakan tindakan medis untuk pengobatan saraf kejepit di bagian tulang belakang dengan bantuan tabung berukuran sangat kecil dibantu dengan kamera definisi tinggi (disebut endoskop) untuk penglihatan.
"Jadi alat tersebut kemudian dihubungkan dengan kamera, sehingga kondisi bantalan dan saraf dapat dilihat oleh dokter melalui monitor. Saraf pasien dapat terlihat dengan jelas melalui lensa dan monitor," ujarnya.
Sementara teknik PELD ini menghindari cedera yang dapat mengakibatkan pendarahan hebat ataupun risiko kelumpuhan. Bahkan kata dia, tingkat kesembuhannya di atas 98 persen.
"Selain minim sayatan dan tingkat kesembuhan tinggi, teknik PELD juga pengerjaannya singkat sehingga pasien hanya perlu dirawat 2-3 hari," katanya.
Menurut dia, beragam faktor menjadi penyebab terjadinya saraf terjepit, misalnya faktor genetik dan usia. Pada usia produktif 25-40 tahun, banyak sekali keluhan di daerah pinggang yang tidak hanya dialami oleh orang lanjut usia, tapi juga pekerja muda yang sering menghabiskan waktunya dengan duduk selama berjam-jam.
Namun, kata dia, saraf terjepit dan banyak masalah tulang belakang lainnya dapat dihindari. Yakni dengan menjaga postur tubuh yang baik, tetap bugar, dan menghindari ketegangan punggung.
"Pencegahan adalah hal terbaik yang bisa dilakukan, dengan melakukan modifikasi gaya hidup, serta menjaga postur tubuh kita saat bekerja," katanya.
Layanan Unggulan Eka Hospital
![]() |
Eka Hospital memiliki Pusat Ortopedi dan diberi nama Gatam Institute Orthopedic and Spine, Platform Revolusioner Robot Navigasi Pertama di Asia Tenggara yang membantu meningkatkan keamanan pasien dalam menjalani operasi tulang belakang dengan tingkat akurasi penempatan screws(implan) mencapai 99,9 persen.
Gatam Institute merupakan pusat layanan ortopedi yang terpadu dan komprehensif dengan didukung oleh berbagai tim dokter sub spesialis ortopedi yang lengkap dan handal serta peralatan canggih dan mutakhir. Gatam Institute memiliki visi untuk menjadi penyedia layanan ortopedi terkemuka di Asia Tenggara pada Tahun 2025 dan di dunia pada tahun 2030.
Chairman Center of Excellence Eka Hospital Dr. Dr. Luthfi Gatam, Sp.OT (K) Spine membawa teknologi Robotic Navigation Spine Surgery ke Indonesia melalui Gatam Institute dan Eka Hospital guna membantu meningkatkan keamanan pasien dalam menjalani operasi tulang belakang.
Gatam Institute Orthopaedic & Spine Centre Eka Hospital terdiri dari tim dokter spesialis ortopedi dan konsultan yang di antaranya adalah konsultan tulang belakang, konsultan siku dan lengan, konsultan bedah ortopedi anak, dokter spesialis ortopedi, konsultan sport injury, konsultan lutut dan panggul.
Melalui Gatam Institute, Eka Hospital menjadi rumah sakit rujukan nasional hingga Asia Tenggara. Rumah sakit ini juga dipilih sebagai rumah sakit percontohan wisata kesehatan (health tourism) di Indonesia.
(adv/adv)下一篇:Alasan Asam Lambung Makin Sering Naik saat Kamu Semakin Tua
相关文章:
- Gapai Kemuliaan Roadshow CNN Indonesia TV Resmi Digelar
- Jokowi Terima Surat Kepercayaan dari 10 Dubes, Mulai dari AS Hingga Rusia
- KPK Cecar Kepala Bapeda Soal Upah Pungut Pegawai di Lingkungan Pemkot Semarang
- Polda Jabar Masih Tangani Kasus Vina Cirebon, Padahal Hakim Bebaskan Pegi Setiawan
- Gapai Kemuliaan Roadshow CNN Indonesia TV Resmi Digelar
- Hasto Dengar Ada Menteri yang Pernah Sampaikan Keinginan Jokowi Jadi Ketum PDIP
- Kapan Gempa Megathrust Melanda Indonesia? Ini Kata BMKG
- Mau Liburan Antimainstream? Tur Wisata ke Korea Utara Kini Dibuka Lagi
- SK Penyaluran BBM Subdisi Segera Direvisi, BPH Migas Bakal Pertimbangkan Masukan dari Masyarakat
- Makin Nyaman Menyusui, KAI Sediakan Ruang Laktasi di 178 Stasiun, Ini Daftarnya
相关推荐:
- Wahai Para Dosen, Anggaran Tukin 2025 Belum Ada
- Ratusan Warga Demo KPK Desak Penetapan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi RSUD Tigaraksa
- BTNK Sebut Limbah Kapal Wisata Cemari Taman Nasional Komodo
- Panggil Freddy Widjaja, Polda Metro Terus Dalami Laporan Terhadap Franky Widjaja
- Jus Buah Ini Disebut Ampuh untuk Atasi Batuk dan Pilek
- Kembali Diperiksa KPK, Ketua Gapensi Semarang Irit Bicara
- Polda Jabar Masih Tangani Kasus Vina Cirebon, Padahal Hakim Bebaskan Pegi Setiawan
- FOTO: Taman Salju Afriski, Satu
- Rok Handuk 'Habis Mandi' Balenciaga Dijual Rp14 Juta
- Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Bismillahirrahmanirrahim, Saya Menyatakan Pengunduran Diri!
- Jakarta X Beauty 2023 Hadir Lagi, Banjir Diskon Skincare hingga Makeup
- Kuasa Hukum Bambang Trihatmodjo Tegaskan Dana Talangan Se games 1997 Bukan dari APBN
- 5 Prinsip Penting Pengembangan Kurikulum Menurut Guru Besar Unesa
- Rok Handuk 'Habis Mandi' Balenciaga Dijual Rp14 Juta
- Update Kasus Kematian Dokter PPDS Undip, Polisi Ungkap Perkembangan Penyidikan
- Apa Saja Ciri
- Orang Nasdem Ini Minta Pemakai Narkoba Tidak Dijebloskan ke Penjara
- Arti Ta'awun, Dalil, dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari
- Terkena Darah ODHA, Bisa Tertular HIV/AIDS atau Tidak?
- 5 Cara Mengepel Lantai Rumah agar Tidak Bau Amis