Deteksi Dini, Kunci Utama Mengatasi Kanker Prostat
Kanker prostat, penyakit yang kerap diidentikkan dengan pria paruh baya, dapat diatasi jika terdeteksi sejak dini. Dokter Spesialis Urologi Konsultan Onkologi di Mayapada Hospital Surabaya, dr. Wahjoe Djatisoesanto, menegaskan bahwa kanker prostat tidak perlu ditakuti selama proaktif dalam mendeteksi.
"Namun, karena gejala di awal perkembangannya yang sangat minimal, penyakit ini kerap diabaikan, bahkan dianggap tidak ada. Sikap tak acuh inilah yang nantinya akan membawa dampak besar dalam perkembangan kanker," ujarnya dalam keteranagan tertulis, Senin (19/8).
Data Globocan pada 2022 menunjukkan bahwa kanker prostat menempati posisi kelima sebagai jenis kanker paling umum pada pria di Indonesia, setelah kanker paru-paru, kolorektal, hati, dan nasofaring.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Kanker prostat sendiri merupakan jenis kanker yang berkembang di kelenjar prostat, bagian dasar kandung kemih laki-laki. Biasanya kondisi ini berkembang lambat, namun jenis kanker ini bisa bersifat agresif.
Menurut dr. Wahjoe, kanker prostat tidak bisa dihindari karena ada beberapa faktor risiko yang memang sudah jadi bagian dalam diri seorang laki-laki. Tiga faktor risiko tersebut adalah usia di atas 50 tahun, ras (Afro Amerika risiko tinggi, Kaukasoid risiko sedang, dan Asia risiko rendah), serta riwayat keluarga.
"Jika dalam keluarga inti ada yang pernah terkena kanker prostat, baik itu ayah, saudara, atau kakek, maka seseorang dinilai berisiko tinggi terkena kanker prostat. Skrining pun wajib dilakukan lebih dini, yaitu pada usia 45 tahun" katanya.
Di samping itu, ada beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker prostat, seperti obesitas, pola makan yang buruk pada masa muda, hingga kebiasaan merokok.
Di samping itu, masih ada faktor seseorang memiliki kadar androgen atau testosteron yang tinggi, hingga sering bersinggungan dengan bahan-bahan kimia seperti zat pewarna, atau logam berat seperti cadmium.
Deteksi Dini
Kesadaran masyarakat akan kanker prostat di Indonesia memang belum tinggi karena tingkat edukasi masih rendah, kampanye kurang gencar, dan penyakit ini sendiri tidak menimbulkan gejala yang berarti.
Hal ini membuat banyak laki-laki di atas usia 50 tahun merasa tidak perlu memeriksakan kadar Prostate-Specific Antigen (PSA) dalam tubuh. PSA sendiri merupakan protein yang diproduksi sel-sel kelenjar prostat dan dapat dideteksi di dalam darah.
Maka dari itu, dr. Syamsu menyatakan, Mayapada Hospital selalu berupaya memberikan edukasi mengenai pentingnya melakukan skrining kanker prostat sejak dini.
"Begitu juga dengan perhimpunan dokter spesialis urologi yang setiap tahun rutin mengadakan Prostate Cancer Awareness agar masyarakat mulai tahu tentang penyakit ini. Sesungguhnya kesadaran ini harus ditingkatkan oleh semua pihak termasuk pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan tenaga medis terkait," imbuh dia.
Di sisi lain, dr. Wahjoe menilai kesadaran terhadap kanker prostat di Indonesia belum intens karena jumlah kasusnya masih terbatas. Namun, dalam lima tahun terakhir, jumlah kasus kanker prostat semakin meningkat, dan sayangnya, banyak pasien yang datang dalam kondisi lanjut.
"Jadi terapi yang dilakukan langsung merupakan terapi advance. Masalahnya, kanker prostat tidak bisa terdeteksi seperti kanker payudara yang bisa diraba dengan tangan, karena letaknya tersembunyi dan hanya bisa diketahui melalui metode skrining," jelasnya.
Deteksi dini bisa dilakukan dengan pemeriksaan PSA yaitu penanda spesifik pada darah laki-laki yang mengindikasikan timbulnya kanker prostat. Jika hasil PSA seseorang tinggi, yakni lebih dari empat, segera temui dokter spesialis urologi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Setelah itu, dapat dilakukan MRI Prostat untuk mempertajam kecurigaan dan biopsi prostat untuk menentukan sel kanker atau bukan. Jika terbukti positif, akan ditentukan stadium dan jenis terapi yang terbaik.
Setelah hasil biopsi positif maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan imaging (PSMA PET SCAN atau BONE SCAN) untuk melihat apakah kanker ini sudah menyebar jauh atau belum. Setelahnya, tenaga medis akan memilih jenis terapinya yang dibagi menjadi lokalis atau metastasis.
Usia dan kondisi pasien juga sangat menentukan terapi apa yang akan dilakukan karena hal ini amat berhubungan dengan harapan hidup dan sistem ketahanan tubuh seseorang.
Untuk kanker prostat yang masih bersifat lokal, terapi disesuaikan dengan usia dan kondisi fisik pasien. Bila kondisi tubuh pasien sangat bagus, sehat bugar, dan tidak memiliki komorbid, maka operasi radikal pengangkatan total prostat (Radikal Prostatektomi) merupakan pilihan yang terbaik.
Alternatif lainnya adalah dengan radiasi atau radioterapi sambil diberikan obat yang sifatnya hormonal. Namun jika kanker sudah menyebar, terapi lokal akan sulit dilakukan sehingga pilihan terapinya langsung terapi hormonal kombinasi. Pada tahap lanjut, baru akan dilakukan kemoterapi dan pemberian obat-obatan jenis terbaru.
Inovasi Terkini
Dalam penanganan berbagai kasus dan kompleksitas penyakit kanker, Mayapada Hospital menghadirkan layanan unggulan Oncology Center sebagai layanan terpadu dan komprehensif untuk tumor dan kanker, mulai dari pencegahan, deteksi dini, diagnosis, pengobatan, dan terapi berkelanjutan.
Oncology Center Mayapada Hospital didukung oleh kolaborasi tim dokter spesialis dan subspesialis dengan fasilitas canggih, yang telah mengembangkan layanan penanganan kanker, dengan membentuk Tumor Board untuk memberikan hasil terbaik bagi pasien, setara dengan pusat-pusat layanan kanker di luar negeri.
Tumor Board yang berada dalam layanan Oncology Center Mayapada Hospital dilengkapi dengan Patient Navigator yang berfungsi sebagai teman perjalanan pasien untuk mendampingi dan mengedukasi pasien dari berbagai aspek selama pasien menjalani perawatan kanker.
Dalam mengobati kanker prostat, bisa dilakukan beberapa macam pengobatan seperti operasi, terapi radiasi/penyinaran, dan terapi hormonal. Untuk kanker prostat stadium lanjut, dapat ditambahkan terapi sistemis seperti kemoterapi, imunoterapi, dan terapi target.
Spesialis Penyakit Dalam Hematologi Onkologi Medik Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Wulyo Rajabto, menjelaskan bahwa dengan majunya pengobatan kanker saat ini.
"Contohnya melalui obat-obatan imunoterapi dan terapi target, pasien kanker prostat stadium lanjut tetap memiliki harapan untuk mendapatkan hasil pengobatan yang optimal," sebut dia.
Untuk deteksi dini hingga biopsi, Mayapada Hospital sudah menggunakan Teknik Biopsi Fusion MRI atau Robotic Biopsi untuk meningkatkan akurasi dari hasil biopsi. Operasi radikal pengangkatan total prostat juga sudah menggunakan teknik minimal invasive (minim sayatan) atau laparoskopi (laparoscopic radical prostatectomy)
Mesin terapi radiasi atau radioterapi golongan tercanggih yang dimiliki Mayapada Hospital mampu memberikan hasil dengan risiko yang minimal. Terapi hormonal juga sudah bisa dilakukan bagi siapa saja yang ingin melakukannya.
(rir)(责任编辑:探索)
Namanya Masuk Usulan Calon Pj Gubernur Pengganti Anies, Bahtiar: Mohon Doanya
Penting Dicatat, Ini 5 Cara Ampuh Meningkatkan IQ Anak
Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya, Begini Penampakan Irjen Teddy Minahasa Kenakan Baju Tahanan
TKN Sebut Prabowo
Capai 3 Ribu Unit, Pemprov DKI Gandeng Swasta Bangun Lagi Rumah DP 0 Rupiah pada 2026
- Kuasa Hukum Alm Ustadz Maaher At
- 7 Cara Cepat Redakan Stres saat Kerja, Tak Sampai 10 Menit
- Bukti Pengabdian Prabowo, Mendirikan Akademi Sepakbola Demi Wujudkan Timnas Indonesia di Piala Dunia
- 5 Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga, Mudah Dilakukan di Rumah
- 87 Warga Kecamatan Palmerah Terpapar Covid
- 6 Cara Diet Murah Meriah, Tak Perlu Habiskan Kocek untuk Langsing
- Paris Pernandes 'Salam dari Binjai' Cekcok dengan Korban Penipuan Indra Kenz
- 7 Kebiasaan Sepele yang Bikin Ranjang jadi 'Anyep', Libido Drop
-
Timbun BBM Bersubsidi 2,5 Ton, Empat Penimbun Pertalite di Tangerang Diringkus Polisi
SuaraJakarta.id - Polresta Tangerang meringkus empat orang penimbun Pertalite. Polisi turut mengaman ...[详细]
-
Menolak Diderek,Polisi dan Dishub Pukul Spion Mobil Buntut Parkir Sembarangan di Mampang Jaksel
SuaraJakarta.id - Seorang petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) memukul kaca spion mobil ...[详细]
-
Emiten Migas Keluarga Panigoro (MEDC) Terbitkan Surat Utang USD400 Juta, Dananya Buat Ini
Warta Ekonomi, Jakarta - Emiten migas milik keluarga Panigoro, PT Medco Energi Internasional Tbk (ME ...[详细]
-
Emas Antam di Pegadaian Dijual Mulai Rp1.037.000, UBS dan Galeri 24 Dipatok Segini
Warta Ekonomi, Jakarta - Harga komoditas emas di PT Pegadaian tampak alami kenaikan pada perdagangan ...[详细]
-
Jokowi Buka Kritik dan Saran dari Masyarakat, Begini Cara Kapolri Menghindari Tuduhan Kriminalisasi
Warta Ekonomi, Jakarta - Kapolri Listyo Sigit Prabowo berjanji akan selektif dalam menerapkan UU ITE ...[详细]
-
Polri Kirim SP2HP ke Pelapor Terkait Status Tersangka PJ Bupati Donggala
JAKARTA, DISWAY.ID--Moh Rifani Pakamundi resmi sebagai Pj Bupati Donggala di Ruang Polibu Kantor Gub ...[详细]
-
JAKARTA, DISWAY.ID- Persatuan Petani dan Pengusaha Bawang Merah se-Kabupaten Brebes mendeklarasikan ...[详细]
-
Aiman Witjaksono Hari Ini Diperiksa Ditkrimsus PMJ sebagai Saksi Dugaan Hoax
JAKARTA, DISWAY.ID -Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono hari ini bakal diperiksa oleh Di ...[详细]
-
Kronologi Kemaluan Suami Dipotong Istri Siri di Cikarang, Ketahuan Selingkuh
SuaraJakarta.id - Nasib nahas menimpa E (46). Gegara ketahuan selingkuh, kemaluan atau alat vitalnya ...[详细]
-
Harganya Meroket, Perdagangan Saham Emiten TGUK Dihentikan Sementara oleh BEI
Warta Ekonomi, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil langkah tegas untuk menghentikan semen ...[详细]
- Demo Buruh di DPR, Ratusan Personel Disiagakan di Kolong Flyover Slipi
- 6 Manfaat Menakjubkan Minum Air Rebusan Serai Setiap Hari
- Ini Alasan Yusril Ihza Mahendra Mau Jadi Saksi yang Meringankan Firli Bahuri
- Pesan Jokowi ke Muslimat NU pada Pemilu 2024: Jangan Gara
- Kisah Turis Tertipu Pemandangan Pantai Jendela Hotel, Ternyata Poster
- Syahrul Yasin Limpo Jalani Pemeriksaan 13 Jam Kasus Pemerasan Oleh Firli Bahuri
- Pesan Jokowi ke Muslimat NU pada Pemilu 2024: Jangan Gara