时间:2025-05-25 20:44:23 来源:网络整理 编辑:娱乐
Warta Ekonomi, Jakarta - Ketegangan antara kepentingan politik dan strategi bisnis global kembali me quickq.ii
Ketegangan antara kepentingan politik dan strategi bisnis global kembali mencuat. Saham Apple Inc (NASDAQ:AAPL) tergelincir 2,7% pada perdagangan Jumat setelah mantan Presiden AS Donald Trump melontarkan ancaman untuk mengenakan tarif 25% terhadap produk Apple yang tidak diproduksi di Amerika Serikat.
Lewat platform Truth Social, Trump menyatakan bahwa produk ikonik seperti iPhone seharusnya dibuat di AS, bukan di India atau negara lain.
“Kalau tidak, Apple harus membayar tarif minimal 25%,” tulis Trump, yang dikenal vokal dalam mendorong kembalinya manufaktur ke dalam negeri, dikutip Minggu (25/5/2025).
Komentarnya langsung berimbas ke pasar. Indeks utama Wall Street seperti S&P 500 dan Nasdaq 100 mengalami pelemahan masing-masing 0,5% hingga 0,9%, dengan Apple menjadi salah satu kontributor penurunan terbesar.
Ironisnya, tekanan politik ini muncul di saat Apple gencar melakukan diversifikasi rantai pasokan. Mitra utama mereka, Foxconn, dilaporkan tengah menanamkan investasi sebesar USD1,5 miliar untuk membangun fasilitas produksi di Tamil Nadu, India. Langkah ini mencerminkan upaya Apple mengurangi ketergantungan terhadap manufaktur di Tiongkok dan memperkuat kehadiran di Asia Selatan.
Baca Juga: Sam Altman Gelontorkan Rp104 Triliun Demi Bunuh iPhone! OpenAI Rekrut Otak di Balik Apple
Meski retorika Trump menarik perhatian, analis menilai realisasi produksi iPhone secara penuh di AS masih jauh dari kenyataan.
Dan Ives dari Wedbush menyebut ide tersebut sebagai "dongeng", seraya memperkirakan harga iPhone bisa melonjak hingga USD3.500 jika diproduksi di dalam negeri, angka yang dinilai tidak realistis dan bisa memakan waktu 5 hingga 10 tahun untuk diwujudkan.
Analis UBS, David Vogt, menambahkan bahwa meskipun pengenaan tarif akan menambah beban bagi Apple, dampaknya terhadap laba per saham (EPS) tetap dalam batas wajar yakni sekitar USD0,51 per tahun jika dikenakan pada 70 juta iPhone yang diimpor dari China dan India.
Meski belum jelas apakah ancaman tarif ini akan diwujudkan, sinyal politik ini menambah tekanan terhadap Apple yang kini berada di persimpangan antara efisiensi global dan tuntutan nasionalisme ekonomi.
10 Ciri Ginjal Bermasalah, Sering Tak Disadari2025-05-25 20:37
Tips Melamar Kerja di McDonald's Indonesia Terbaru, Begini Langkah2025-05-25 20:04
Rakernas, Jokowi Diusulkan jadi Ketua Umum PDI Perjuangan2025-05-25 19:47
FOTO: Gemerlap Cahaya dan Spiritual Hiasi Bulan Ramadan di Dubai2025-05-25 19:18
Pencurian di Pesawat Scoot, Begini Trik Pelaku Ambil Uang Korban2025-05-25 19:16
Mendagri Ultimatum Kepala Daerah untuk Dukung Program 3 Juta Rumah, Tidak Boleh Ditawar Lagi!2025-05-25 18:59
Jangan Salah Pilih, Ini Cara Membedakan Kurma Asli dan Palsu2025-05-25 18:47
Densus 88 Tangkap 18 Teroris Selama Oktober 20232025-05-25 18:15
Tewaskan Bocah di Malaysia, Orang Tua Wajib Tahu Bahaya Permen Jelly2025-05-25 18:11
Kebiasaan Sepele yang Justru Mengundang Ular Masuk ke Rumah2025-05-25 18:01
Begini Protokol Pramugari jika Ada Penumpang Meninggal di Pesawat2025-05-25 20:42
Survei #KaburAjaDulu: Mayoritas Gen Z Ingin Pindah ke Luar Negeri2025-05-25 20:36
Gubernur BI Dorong Transformasi IsDB Demi Arsitektur Keuangan Global yang Lebih Inklusif2025-05-25 20:15
Tips Membuat Website Gaming dengan Tampilan Futuristik2025-05-25 20:11
Marak Travel Umroh Bodong, Menag Gandeng Mabes Polri2025-05-25 19:36
KLHK Sikat Oknum Penyelundup Opsetan Satwa Dilindungi2025-05-25 19:25
Berkat Strategi ini, Dana Kelolaan BTN Prospera Melonjak 149% jadi Rp9,5 Triliun2025-05-25 18:49
Rekomendasi Buah untuk Buka Puasa, Bikin Tubuh Segar dan Sehat2025-05-25 18:30
Stabilitas Rupiah Terkendali, Bank Indonesia Laporkan Tren Positif di Pasar Surat Berharga2025-05-25 18:15
Marak Penipuan dan Calo Tiket, Pemerintah Perketat Pengawasan Konser Musik2025-05-25 18:06