Pesawat menjadi transportasi umum favorit banyak orang di dunia. Berdasarkan studi, pesawatjuga masih menjadi transportasi paling aman.
Seiring perkembangan zaman, teknologi di dunia penerbangan membantu pilot dan awak kabin untuk lebih mudah mengoperasikan pesawat.
Kendati demikian, terdapat berbagai rintangan yang harus dihadapi ketika dalam penerbangan, khususnya oleh para pilot yang mengendalikan pesawat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
"Untuk penumpang pemandangannya bagus. Tapi untuk kita penggunaan runway-nya ada limitasi angin yang harus diperhatikan," ucap Nurhaliza, melansir Detik.
Namun, meski sulit dan menantang, Nurhaliza selalu bekerja secara profesional sebagai pilot. Ia berkata bahwa setiap pilot sudah dilatih untuk tidak takut saat menghadapi medan sesulit apa pun.
"Sudah di-training sebisa mungkin bisa meminimalisir paniknya. Jika terjadi cuaca buruk sudah antisipasi," jelasnya.
Bukan hanya faktor angin dan cuaca, turbulensi juga menjadi salah satu tantangan bagi para pilot saat menerbangkan pesawat. Walaupun gangguan tersebut adalah hal yang lazim, terdapat sejumlah insiden turbulensi yang menyebabkan korban jiwa.
Misalnya adalah turbulensi yang dialami pesawat Boeing 777-300ER milik Singapore Airlines bernomor penerbangan SQ321 pada Mei 2024 silam. Pesawat yang menuju Singapura dari London itu mengalami turbulensi parah yang menyebabkan satu orang meninggal dunia dan puluhan penumpang lainnya luka-luka.
Turbulensi pada pesawat terjadi akibat ketidakstabilan di atmosfer yang disebabkan oleh perubahan mendadak dalam aliran udara yang mengelilingi pesawat.
Saat terjadi turbulensi, gaya angkat pada pesawat cenderung berkurang dengan cepat. Hal ini dapat menyebabkan pesawat tiba-tiba jatuh secara mendadak. Dari analisis yang dilakukan situs prediksi turbulensi Turbli, terdapat beberapa rute penerbangan dengan turbulensi terparah di dunia.
Analisis dilakukan terhadap sekitar 10 ribu rute pesawat yang menghubungkan 550 bandara terbesar di dunia.
Berdasarkan analisis tersebut, rute-rute penerbangan kemudian diurutkan berdasarkan tingkat disipasi pusaran udara, yang mengukur intensitas turbulensi pada suatu jalur penerbangan.
1. Mendoza (MDZ) - Santiago (SCL)
2. Cordoba (COR) - Santiago (SCL)
3. Mendoza (MDZ) - Salta (SLA)
4. Mendoza (MDZ) - San Carlos de Bariloche (BRC)
5. Kathmandu (KTM) - Lhasa (LXA)
6. Chengdu (CTU) - Lhasa (LXA)
7. Santa Cruz (VVI) - Santiago (SCL)
8. Kathmandu (KTM) - Paro (PBH)
9. Chengdu (CTU) - Xining (XNN)
10. San Carlos de Bariloche (BRC) - Santiago (SCL).
电话:020-123456789
传真:020-123456789
Copyright © 2025 Powered by quickq官网下载app http://quickqy.com/