RUPST WTON Sepakati Pembagian Dividen Rp6,53 Miliar hingga Perombakan Komisaris
PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) resmi menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp6,53 miliar kepada para pemegang sahamnya untuk tahun buku 2024. Jumlah tersebut setara dengan 10 persen dari laba bersih perusahaan. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Jakarta, Senin (2/6/2025).
“Sebesar 10 persen dari laba bersih atau senilai Rp6,53 miliar ditetapkan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham atau sebesar Rp0,75 per saham,” kata manajemen WTON dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (3/6/2025).
Sementara itu, sebesar 90 persen dari laba bersih atau senilai Rp58,46 miliar dialokasikan sebagai cadangan lainnya. Selain membahas dividen, RUPST kali ini juga memutuskan perubahan besar dalam struktur pengurus perusahaan.
Baca Juga: Agung Budi Waskito, Ahli Bendungan yang Memimpin PT Wijaya Karya (WIKA)
Sejumlah nama lama diberhentikan dengan hormat, antara lain Eko Sujianto dari posisi Komisaris Utama, R Permadi Mulyajaya dan Miftachul Munir dari posisi Komisaris, serta Nita Prihutaminingrum dan Iswandi Imran dari posisi Komisaris Independen.
Sebagai penggantinya, Wilan Oktavian ditunjuk sebagai Komisaris Utama yang baru. Tjia Marwan diangkat sebagai Komisaris, dan Dwi Gawan Islandhi H.B mengisi kursi Komisaris Independen.
Baca Juga: Anak Usaha Wijaya Karya (WIKA) Lepas dari Gugatan PKPU, Manajemen Buka Suara
Berikut susunan terbaru jajaran Direksi dan Dewan Komisaris WTON usai RUPS:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Wilan Oktavian
Komisaris: Tjia Marwan
Komisaris Independen: Dwi Gawan Islandhi
Dewan Direksi
Direktur Utama: Kuntjara
Direktur Pemasaran & Pengembangan: Rija Judaswara
Direktur Operasi & SCM: Agus Pramono
Direktur Keuangan, HC, & Manajemen Risiko: Syailendra Ogan
Direktur Teknik dan Produksi: Verly Widiantoro
Dengan pembagian dividen dan penyegaran jajaran pengurus ini, WTON semakin bersiap menghadapi tahun mendatang dengan struktur manajemen yang lebih segar dan komitmen kinerja yang lebih terarah.
下一篇:PLN Bangun 21 Proyek Listrik Strategis di Jawa Barat
相关文章:
- Santorini Batasi Wisawatan Imbas Pengunjung Kapal Pesiar Membludak
- Gak Pake Lama! Saldo Dana Bansos Triwulan II Siap Cair, Cek NIK KTP di cekbansos.kemensos.go.id
- Holywings Gelar Pemeriksaan Gratis di Surabaya
- FOTO: Menikmati 'Tarian' Api Lava Gunung Kilauea di Hawaii
- Diet Berantakan? 5 Hal Ini Bantu Kamu Kembali ke Jalur Diet yang Benar
- Puluhan Napi Kabur, Menteri Agus Sebut Jumlah Penjaga Lapas Kutacane Hanya 6 Orang
- Makan Pepaya Tiap Hari, Apa Saja Manfaatnya?
- 30 Ucapan Jumat Agung 2025 Sarat Makna, Bahasa Indonesia dan Inggris
- Forum Zakat Ungkap Tiga Tantangan Besar Tata Kelola Zakat di Indonesia
- 8 Cara Berhenti Merokok Ampuh
相关推荐:
- FOTO: Mengunjungi Kafe Difabel di Polandia
- Lebih Banyak Dokter Kandungan Pria Daripada Wanita, Benarkah?
- FOTO: Menengok Pembuatan Kue Stroberi Sepanjang 121 Meter
- Usia Berapa Bulan Bayi Boleh Naik Pesawat?
- Catat! Calon Kepala Daerah Tak Lulus Tes Kesehatan Dinyatakan Tak Penuhi Syarat
- 7 Minuman Ini Tingkatkan Mood dalam Sekejap, Kerja Jadi Semangat
- Airlangga Lapor ke Prabowo Soal IHSG Anjlok Hari Ini
- Wamendiktisaintek Desak Kampus Usut Tuntas Kematian Mahasiswa UKI
- Pemerintah Revisi Target Penurunan Stunting di Indonesia Semula 14 Persen Jadi 20 Persen
- Creamer Pada Kopi, Apakah Benar Berbahaya untuk Kesehatan?
- FOTO: Berkunjung ke Masjid Abdullah bin Abbas di Thaif Arab Saudi
- Polisi Nemplok di Mobilio Cabut Laporan, Kasus Pun Berakhir Damai
- 6 Mantan General Manager ANTAM Tersangka Pemalsuan Emas 109 Ton, Kejagung: GM dari 2010 Hingga 2022
- Selundupkan Patogen Berbahaya, Dua Warga China Bikin Geger Amerika Serikat
- Anies Butuh Dana Rp334 Miliar, Untuk Apa?
- Soal Ambulans Berisi Batu, Akhirnya Anies Bersuara, Mulia Banget!
- Kota Ini Mau Ubah Citra dari Wisata Seks Jadi Destinasi Ramah Keluarga
- Budi Arie Sebut Kominfo Telah Menutup 2,6 Juta Situs Judi Online Selama Setahun
- KPK Minta Dirjen Kemenkumham Cegah 2 Orang ke Luar Negeri, Buntut Korupsi Barang dan Jasa di PT PGN
- Disparekraf NTT Belum Dapat Info Resmi soal Penutupan TN Komodo