Pasbata: Jangan Jadikan Hukum sebagai Alat Politik
Sekjen Pasukan Bawah Tanah (Pasbata), Budi Kuntoro meminta media dan publik bersikap cerdas serta objektif dalam menyikapi isu dugaan aliran dana judi online dan keterlibatan sejumlah nama tokoh publik.
Ia menyoroti adanya ketimpangan pemberitaan yang hanya menyasar pihak-pihak tertentu, sementara nama-nama lain yang disebut dalam kasus ini justru tidak tersentuh pemberitaan media arus utama.
"Kenapa yang diserang hanya nama mantan menteri Kominfo (Budi Arie Setiadi), kenapa hanya Pak Budi Arie yang disorot? Kenapa nama seperti Alwin Jabarti Kiemas dan Zulkarnain Abraham Toni yang disebut-sebut juga punya keterkaitan, justru tidak pernah dimunculkan?" ujar Budi Kuntoro dalam keterangan, Senin (19/5/2025).
Ia mempertanyakan keadilan pemberitaan dan meminta agar wartawan menggali lebih dalam fakta-fakta terkait aliran dana yang disebut-sebut berasal dari Alwin Jabarti Kiemas (AJK), salah satu tersangka dalam pusaran kasus tersebut. Penting untuk penelusuran tiga hal utama, meliputi:
1. Di mana perintah itu? — Siapa yang memberi perintah dalam jaringan ini? Adakah bukti yang kuat terkait instruksi atau arahan yang menggerakkan aliran dana tersebut?
2. Uang itu mengalir ke siapa? — Apakah sudah jelas siapa saja yang menerima aliran dana? Siapa pihak-pihak yang diuntungkan dan bagaimana keterkaitannya dengan jaringan judi online ini?
3. Ada tidak transaksinya? — Bukti transaksi adalah kunci. Tanpa bukti transfer atau aliran dana, semua tuduhan hanya akan menjadi opini yang menyesatkan publik.
Pasbata mengingatkan, masyarakat kini semakin cerdas, terutama setelah tayangnya podcast terbaru Budi Arie yang secara terbuka menjelaskan posisi dan klarifikasinya.
Dalam podcast, Budi Arie tidak menghindar, justru menjelaskan secara blak-blakan, dengan data, konteks, dan narasi yang runtut.
Ia menantang secara terbuka siapa pun yang memiliki bukti untuk mengungkapnya ke ranah hukum, bukan ke media sosial atau opini sepihak. Bahkan, ia menyatakan siap diperiksa dan diuji secara hukum. Ini sikap pemimpin sejati.
"Dalam podcast itu sudah blak-blakkan. Jadi, kalau benar ingin menegakkan keadilan dan kebenaran, jangan hanya memframing satu orang berdasarkan keterangan dari seseorang yang jelas membela dirinya sendiri," ujarnya.
Pihaknya menekankan, jika memang ada nama seperti Alwin Jabarti Kiemas dan Zulkarnain Abraham Toni yang memiliki kaitan, maka seharusnya data dan keterlibatan mereka juga dibuka ke publik, bukan disembunyikan.
Pasbata menduga praktik penggiringan opini dilakukan salah satu partai politik yang memiliki kepentingan untuk menyudutkan menteri tertentu, demi agenda politik sempit.
Padahal, informasi awal menyebutkan bahwa mereka pun memiliki jalur koneksi yang tidak kalah kuat dalam dugaan kasus ini. Ada apa ini? Jika ini bukan penggiringan opini, maka apa namanya?
Apakah ini bagian dari skenario politik yang disusun oleh salah satu partai demi menyudutkan seorang menteri yang tak mereka kehendaki?
Ia tidak akan berspekulasi, tetapi melihat pola ini, pihaknya punya alasan kuat untuk mencurigai adanya kepentingan politik sempit yang membajak isu hukum demi agenda elektoral. Jika itu yang terjadi, ini adalah praktik yang mencederai demokrasi.
"Kita ingin penegakan hukum dan pengusutan ini benar-benar tuntas, adil, dan transparan. Jangan ada yang dipilih-pilih, apalagi demi kepentingan politik. Kita semua ingin negara ini bersih dari praktik korup dan judi, tapi jangan sampai agenda bersih-bersih ini ditunggangi untuk menjatuhkan lawan politik,” katanya.
Pasbata mengajak semua pihak, termasuk media, aparat hukum, masyarakat sipil, serta partai politik yang menjunjung tinggi keadilan dan integritas untuk menjaga objektivitas. Mari dorong penegakan hukum yang adil, menyeluruh, tidak tebang pilih, dan berbasis pada bukti, bukan asumsi.
"Kami tidak membela individu tertentu. Kami hanya membela prinsip: bahwa tidak ada seorang pun boleh diframing bersalah hanya karena dia figur publik, atau karena dia berada di luar garis politik tertentu,” tuturnya.
"Jika memang kasus ini harus dibuka, maka buka semuanya. Jangan separuh-separuh. Jangan ada yang diselamatkan dan jangan ada yang dikorbankan. Karena keadilan yang setengah hati adalah ketidakadilan yang sesungguhnya,” pungkasnya.
(责任编辑:百科)
Jaga Mata Si Kecil, Ini Cara Mencegah Mata Minus pada Anak
Pemprov DKI Salurkan KJP Tahap I ke 43.205 Penerima Baru, Cek Rekeningmu
Jadwal Misa Rabu Abu 2025 di Gereja Katedral Jakarta
Revitalisasi Pasar Ngadiluwih Ditargetkan Selesai Desember 2025
Kolam Sementara Pengganti Air Mancur Trevi Diejek Mirip Bak Cuci Kaki
- Kasus Bahasa Sunda Semakin Hot, Masyarakat Minta Arteria Dahlan Segera Didepak: Kita Perjuangkan!
- Bank DKI Didemo Depan Balai Kota Sampai Menginap, Pramono: Itu Wajar
- Hasto Belum Ditahan KPK, Bungkam Usai Diperiksa Selama 3,5 Jam
- Bappebti Kemendag Resmi Serahkan Pengawasan Aset Keuangan Digital Kepada OJK
- Sejarah Kerupuk di Nusantara, Dibuktikan dalam Naskah Kuno
- 7 Manfaat Minum Teh Tawar, Si Pahit yang Kaya Nutrisi
- PPSU Cempaka Putih Wafat saat Bekerja, Pemprov DKI: Hak
- Dari Dedi Mulyadi Hingga Purnawirawan TNI, Ini Pernyataan Kontroversial Hercules
-
Cerita CEO Nissan Tentang Mantan CEO Sebelumnya yang Jor
Warta Ekonomi, Jakarta - CEO Nissan Ivan Espinosa baru-baru ini menyatakan bahwa perusahaan terbuka ...[详细]
-
PPSU Cempaka Putih Wafat saat Bekerja, Pemprov DKI: Hak
SuaraJakarta.id - Seorang Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Cempaka Putih Timur, J ...[详细]
-
Jangan Panik Resesi! Program Ini Ungkap Strategi Bisnis Anti Krisis
SuaraJakarta.id - Mengusung tema besar "Connecting Business, Driving Growth", FLEI Business Show 202 ...[详细]
-
7 Manfaat Minum Teh Tawar, Si Pahit yang Kaya Nutrisi
Daftar Isi Manfaat minum teh tawar ...[详细]
-
SuaraJakarta.id - Pemprov DKI merilis update COVID-19 Jakarta hari ini, Kamis (1/12/2022). Tercatat ...[详细]
-
19 Remaja Diringkus Gegara Tawuran, 7 Bilah Sajam Disita Polisi
SuaraJakarta.id - Tim Patroli Perintis Polres Metro Jakarta Barat meringkus 19 orang remaja yang ter ...[详细]
-
Bukan Sekadar Mal, Konsep Unik Ini Ubah Cara Orang Nongkrong di Gading Serpong
SuaraJakarta.id - Fenomena ‘modern mall culture’ yang berkembang selama beberapa tahun b ...[详细]
-
Alasan Pramugari Tak Wajib Bantu Penumpang Taruh Tas di Bagasi Kabin
Jakarta, CNN Indonesia-- Jangan salah kaprah soal tugas pramugariatau awak kabin kepada penumpang pe ...[详细]
-
Intip Rahasia Panjang Umur di Penjuru Dunia, Salah Satunya Tidur Siang
Daftar Isi 1. Minyak zaitun - Yunani dan Italia ...[详细]
-
Ngaku Bekas Orang Gila, Hercules Sebut Tak Takut Pada Gatot Nurmantyo
SuaraJakarta.id - Ketua Umum GRIB Jaya, Rosario de Marshall atau dikenal Hercules, marah setelah Man ...[详细]
PDIP Keberatan Ambang Batas Parlemen 4 Persen Dihapus, Komarudin: Itu Wewenang Pembuat UU Bukan MK!
Jadwal Misa Rabu Abu 2025 di Gereja Katedral Jakarta
- Bank DKI Pimpin Sindikasi Bareng BPD Lain, Nilainya Capai Rp1,5 Triliun
- Doa dan Amalan 10 Hari Ramadan, Yuk Amalkan!
- Bukan Sekadar Mal, Konsep Unik Ini Ubah Cara Orang Nongkrong di Gading Serpong
- Semanggi Tak Bercahaya Lagi, Pramono Geram Lampu Dicuri
- Gembok Dibuka, Saham Emiten Furniture LFLO Bebas dari Suspensi
- Tembok Lembab Jangan Dibiarkan, Ini Cara Mengatasinya
- Badan Bank Tanah Raih 14 Ribu Hektare untuk Rakyat, Tutup Tahun 2024 dengan Mencatatkan Rekor